PALING RENDAH DI ASIA TENGGARA

Skor IQ Rata-Rata Orang Indonesia Tempati Peringkat 126 Sedunia

Nasional | Kamis, 19 Oktober 2023 - 18:08 WIB

Skor IQ Rata-Rata Orang Indonesia Tempati Peringkat 126 Sedunia
Ilustrasi IQ. (PIXABAY)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Skor IQ rata-rata orang Indonesia menempati peringkat ke-126 di dunia berdasarkan riset dan laporan dari World Population Review 2023.

IQ atau Intelligence Quotient adalah ukuran kecerdasan manusia yang dilakukan menggunakan tes standar untuk menentukan tingkat kecerdasan seseorang.


Semakin tinggi nilai IQ seseorang, maka orang tersebut pun dianggap semakin cerdas.

Skor IQ dalam report World Population Review 2023 merupakan indikasi kualitas dan sumber daya pendidikan di daerah, didasarkan pada tes standar yang disesuaikan dengan penilaian akademik nasional dan pertimbangan kualitas data.

Berdasarkan laporan dari World Population Review 2023, rata-rata skor IQ orang Indonesia adalah sebesar 78.49. Angka tersebut merupakan yang paling rendah di antara negara di Asia Tenggara lainnya, kecuali Timor Leste yang memiliki skor yang sama dengan Indonesia.

Singapura memiliki skor IQ paling tinggi di antara negara Asia Tenggara dan menempati peringkat ke-3 sedunia dengan skor 105.89. Skor IQ biasanya mencerminkan kualitas pendidikan dan sumber daya yang tersedia bagi masyarakat di wilayah geografis lokal mereka.

Wilayah-wilayah di dunia dengan nilai IQ yang lebih rendah biasanya lebih miskin dan kurang berkembang, khususnya dalam bidang pendidikan.

Skor IQ rata-rata Indonesia yang juga lebih rendah daripada rata-rata global yaitu sebesar 82, juga menandakan bahwa pendidikan Indonesia harus terus diperbaiki.

Dikutip JawaPos.com dari Antara, pembangunan sumber daya manusia harus terus digalakkan secara nasional. Berdasarkan dari hasil tersebut, mengindikasikan bahwa daya otak, kemampuan, dan bakat anak-anak Indonesia sangat perlu diasah secara maksimal.

Rendahnya skor IQ rata-rata orang Indonesia juga dapat disebabkan karena beberapa faktor, antara lain pernikahan anak usia dini, putus sekolah, rendahnya literasi, kualitas pendidikan, hingga stunting.

Untuk dapat membangun SDM Indonesia yang berkualitas, pemerintah melakukan upaya peningkatan kapasitas, kualitas, dan kapabilitas guna mencapai Indonesia Emas pada 2045.

Namun, perekonomian keluarga dan pemerataan akses kesehatan juga perlu diperhatikan agar setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Sumber: Jawapos.aom
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook