SIAK (RIAUPOS.CO) - Gotong royong antara pemkab, masyarakat sipil, sektor swasta, dan anak muda sangat krusial untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten.
Hal ini dikatakan Wakil Bupati Siak Husni Merza. Untuk menilik kembali proses gotong royong yang telah terbentuk sejak 2020, menurutnya, Pemkab Siak bersama dengan Sentra Kreatif Lestari Siak (Skelas) menyelenggarakan Napak Tilas Gotong Royong Mencintai Siak pada awal pekan di kawasan Tangsi Belanda, Kabupaten Siak.
"Kabupaten Siak yang merupakan salah satu pendiri sekaligus wakil ketua umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), adalah salah satu kabupaten yang telah berkomitmen untuk pembangunan hijau," jelasnya, kemarin.
Sebagai bagian dari Provinsi Riau, 57,44 persen wilayah Siak merupakan wilayah gambut. Kekayaan ekologis ini juga memberikan tantangan dalam pengelolaan. Kondisi ini dapat menjadi salah satu pintu masuk untuk perbaikan tata kelola lahan.
Husni Merza juga mengatakan Siak memiliki komitmen untuk menjadi kabupaten yang hijau. Setelah kebakaran hutan yang luar biasa pada 2011 hingga 2015 yang bahkan mengganggu negara tetangga. Pada 2016 hingga 2017 Pemkab Siak dan petani tidak bisa sendiri untuk mengatasi masalah kebakaran, karena itulah Pemkab Siak menanggapinya melalui Peraturan Bupati Nomor 22/2018, tentang Inisiatif Siak Hijau.
"Upaya mewujudkan visi Siak Hijau salah satunya dilakukan melalui mekanisme pelaporan dan peta gotong royong," kata Wabup Husni Merza.
Fazlania Zain dari Sedagho Siak menjelaskan mengenai upaya ini. Menurutnya, mekanisme pelaporan yang dikembangkan adalah website Siak Hijau, yang akan menjadi wadah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.(mng)