Ketua DPRD Siak Indra Gunawan memprioritaskan bidang pendidikan. Sebab masa depan Siak ada di sana. Semakin baik pendidikan anak anak Siak, semakin baik dan maju Kabupaten Siak.
Indra Gunawan menginginkan sejalan antara pembangunan fisik dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
“Saya ingin sumber daya manusia Siak unggul, mampu bersaing dengan generasi mana pun,” ucap Indra Gunawan.
Untuk sampai ke sana, seberapa peduli eksekutif dan legislatif terhadap dunia pendidikan yang terus maju dan berkembang.
“Kita bertugas mempersiapkan generasi masa depan Siak, dengan fasilitas pendidikan yang layak, termasuk beasiswa,” terang Indra Gunawan.
Untuk pendidikan, disebutkan Indra Gunawan, dia tidak akan tawar menawar, terutama ketika membahas anggaran pendidikan.
Tetapi Indra Gunawan menginginkan anggaran pendidikan tepat sasaran. Dengan anggaran tepat sasaran, apa yang menjadi tujuan berupa lahirnya SDM unggul dapat tercapai.
Makanya ketika Indra Gunawan mengetahui ada 13 sekolah yang masih menggunakan genset karena tidak dialiri listrik, Ketua Indra Gunawan merasa trenyuh. Sebab aktivitas akan sangat terbatas, sekolah yang hanya mengandalkan genset.
Situasi itu mesti diakhiri, mesti dicarikan solusinya, sehingga tidak ada lagi sekolah tanpa listrik.
Saat ini, tidak boleh ada wilayah yang tidak dialiri listrik, termasuk sekolah. Sebab hampir semua aktivitas menggunakan aliran listrik.
Untuk sekolah yang belum dialiri listrik, dikatakan Indra Gunawan, dapat memanfaatkan sinar matahari menjadi energi listrik atau disebut dengan energi terbarukan.
“Saya menjadi garda terdepan dalam merealisasikan Siak Hijau versi energi terbarukan,” kata Indra Gunawan.
Melahirkan SDM unggul mesti dilihat dari berbagai aspek dan melakukan sinergisitas. Amanat UU, anggaran pendidikan 20 persen dari APBD, tentu saja hal itu mesti tepat sasaran.
Makanya Indra Gunawan meminta OPD terkait agar menginformasikan di mana kendalanya. Sebab hal ini tidak bisa dibiarkan. “Saya yakin saat pembahasan APBD 2024, akan terungkap, sehingga ditemukan solusi terbaik,” kata Indra.
Indra Gunawan menginginkan semua sekolah setara, mendapatkan apa yang menjadi hak sekolah. Meski di 13 sekolah, bagi Ketua Indra jumlah itu maiah cukup banyak. Ketua Indra Gunawan menginginkan semua sekolah ada listrik, sehingga nihil sekolah menggunakan genset. Sehingga para palajar benar benar dapat fokus belajar.
Pergi pagi pulang petang, hal yang tak mudah bagi pelajar. Tapi hal itu mesti mereka lalui. Dengan adanya aliran listrik, diharapkan dapat memudahkan sejumlah aktivitas di sekolah.
“Kami berharap tak hanya fasilitas listrik saja, tapi juga fasilitas lainnya mesti dilengkapi,” kata Indra Gunawan.
Ketua Indra Gunawan memiliki keinginan dan harapan besar bagi generasi muda Siak. Dengan fasilitas yang baik, anak anak akan semakin semangat untuk belajar. “Mereka harus menjadi SDM unggul, dan untuk menjadi unggul, fasilitas mesti dimaksimalkan,” ucap Indra Gunawan.
Setiap anak memiliki potensi dan talenta. Potensi dan talenta itu mesti diasah. Sekolah yang baik akan melakukan itu bagi anak didiknya. Menggali potensi anak, sehingga saat ada iven akan terlihat di mana bakat dan talenta anak.
Zaman sudah semakin canggih, apa jadinya jika sekolah di mana anak menimba ilmu tidak dialiri listrik. Hal ini mesti menjadi pemikiran bersama.
Saya lahir dari keluarga sederhana, tak mudah melalui masa masa sulit dalam menuntut ilmu. Keinginan yang kuat dan mental baja yang membuat setiap anak berkeinginan untuk terus sekolah. Di samping dukungan dan dorongan dari orangtua dan guru.
Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, saat ini ada 209 Sekolah Dasar Negeri (SDN). Dari jumlah itu, sembilan sekolah masih menggunakan genset.
Sementara untuk SMPN, ada 82 sekolah, empat sekolah masih menggukan genset. Artinya 78 sekolah memiliki jaringan listrik.
Terkait di mana saja sekolah yang masih menggunakan genset itu, akan dikoordinasikan dan saat pembahasan APBD akan didata. “Saya ingin hal ini tuntas, sehingga semua sekolah di Kabupaten Siak dialiri listrik,” kata Indra Gunawan.
Indra Gunawan mengakui dari lubuk hati yang paling dalam, menginginkan anak anak Siak ke depan dapat melanjutkan perjuangannya, mengambil alih estafet untuk kemajuan dan kemakmuran Siak. Sumber daya alam Kabupaten Siak, tak hanya di daratan, tapi juga di pesisir. Potensi potensi itu mesti digarap, dan diperjuangkan sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Saya tidak ingin generasi Siak hanya menjadi penonton,” tegas Indra.
Makanya kepada semua pihak, baik eksekutif dan pemangku kepentingan lainnya, untuk persoalan ini jangan menutup mata. Mari mempersiapkan pewaris yang unggul, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya alam dan kekayaan yang dimiliki Kabupaten Siak ini dengan baik, tidak menjadi penonton di negeri sendiri.(adv)