SIAK (RIAUPOS.CO) - Ketua DPRD Siak Indra Gunawan mengapresiasi Polres Siak dalam mengungkap kawanan pencurian hewan ternak jenis sapi dan kambing yang meresahkan warga.
Dikatakan Indra Gunawan, di tengah kesibukan Polres Siak melakukan pengamanan jelang pemilihan legislatif dan pemilu, namun tetap terus memaksimalkan peran penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana.
Tentu saja apa yang dilakukan Polres Siak, benar-benar membuat Indra Gunawan kagum. Sebab hanya dalam hitungan hari, pelaku pencurian sapi berhasil diungkap.
Sebagai kabupaten yang memiliki 14 kecamatan, dan penduduknya banyak berkebun. Berternak menjadi alternatif warga untuk menambah penghasilan dengan melepasnya di kebun. Kiranya momen itu yang dimanfaatkan kawanan pencuri hewan ternak untuk beraksi.
Keberadaan Bhabinkamtibmas dan polisi RW di tengah masyarakat yang semakin ke sini terus menyatu, sehingga sekecil apapun informasi di masyarakat, terutama menyangkut pidana dan keresahan lainnya berupa penyakit masyarakat (pekat), dapat terpantau dengan mudah dan cepat. Terlebih saat ini zamannya serba digital.
“Saya melihat Bhabinkamtibmas dan polisi RW menyatu dengan masyarakat dan hal itu tentu saja warna yang terus dijaga,” kata Indra Gunawan.
Disebutkan Indra Gunawan, dalam konferensi pers yang digelar di Polsek Sabak Auh, Ahad (10/12) lalu, Kepala Kepolisian Resor Siak AKBP Asep Sujarwadi SIK MSi mengungkap tiga tersangka pencurian sapi berinisial S (58) warga Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, AES (21) dan SH (41) keduanya warga Duri, Kabupaten Bengkalis, sudah beraksi di 16 tempat kejadian perkara (TKP) di delapan kabupaten.
Adapun 16 TKP, delapan kabupaten itu terdiri dari Belilas, Kabupaten Inhu dua TKP, Rambah Hilir satu TKP, Tandun, Kabupaten Rohul tiga TKP, Malibur, Kabupaten Bengkalis dua TKP, Sorek, Kabupaten Pelalawan tiga TKP, Baserah, Kabupaten Kuantan Singingi satu TKP, Langkai, Kabupaten Siak satu TKP.
“Bahkan dari jumlah itu, mereka beraksi juga di Sosa, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumut satu TKP,” sebutnya.
Ada juga di Batu Langkah Kecil, satu TKP, Muara Jambai satu TKP. Dan ternyata aksi mereka pernah juga gagal saat mencuri ternak, malah mobil dibakar warga Kabupaten Kampar.
Dikatakan Indra Gunawan, Kapolres menerangkan kronologis penangkapan mulai adanya laporan pencurian terhadap hewan ternak berupa sapi dengan korban bernama Ronal Dinawinata (40), warga Jalur Dua Siak-Bungaraya, Kampung Langkai, Kecamatan Siak.
Atas laporan korban, dikatakan Kapolres Asep, kemudian Kasat Reskrim Iptu Tony melakukan pengembangan bersama timnya.
Kemudian Kasat Tony memerintahkan Tim Opsnal Satreskrim yang dipimpin Kanit I Satreskrim Ipda Fuad untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, lalu melakukan penyelidikan terkait dugaan tindak pidana pencurian sapi itu.
Selanjutnya, Kamis (7/12) sekitar pukul 10.00 WIB, Tim Opsnal mendapat informasi tentang akan adanya transaksi jual beli hewan ternak berupa sapi di salah satu kandang sapi milik warga yang berada di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
Tim Polres menduga sapi yang hendak diperjualbelikan itu, merupakan hasil dari kejahatan. Dari hasil pengecekan, ternyata benar yang diperjualbelikan sapi milik korban.
Kemudian, Jumat (8/12), terduga pembeli atau penadah sapi hasil curian berinisial S mengaku membeli dari tersangka AES. Selanjutnya dilakukan penyelidikan tentang keberadaan AES, lalu tim mengamankan AES di Duri, Kebupaten Bengkalis. AES mengakui telah melakukan pencurian sapi bersama SH yang tinggal tidak jauh dari kediamannya.
Tim langsung bergerak mengamankan pelaku SH dan membawa mereka ke Polres Siak untuk dilakukan proses penyidikan.
Para tersangka akan dijerat dengan pasal 480 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun dan pasal 363 Ayat (1) ke 1 dan ke 4 jo pasal 56 KUHPidana dengan ancaman hukuman selama-lamanya 7 tahun penjara.
“Keresahan warga terjawab, dan tentu saja Polres Siak tak berhenti sampai di situ dalam menjaga kamtibmas,” kata Indra Gunawan.
Tak hanya pengungkapan kawanan pencurian sapi saja, tapi juga memastikan lingkungan masyarakat tertib dan aman juga menjadi atensi Polres Siak.
Pendekatan emosional terus dilakukan, bahkan Kapolres semakin intens berkeliling mendengarkan keluh kesah warga atas setiap persoalan yang dihadapi sehari hari.
“Kapolres mengajak duduk warga di warung kopi, lalu dengan seksama mendengarkan cerita warga, lalu dicarikan solusinya,” terang Indra Gunawan.
Tak mesti hari itu juga diberikan solusi dari curahan hati (curhat) warga. Tak jarang Kapolres bersama timnya perlu waktu dalam memberikan solusi.
Artinya Polri memang bersungguh sungguh untuk menjadi Presisi sebagai pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat.
Dan untuk memastikan generasi muda terlindungi, Kapolres juga ke sekolah memberikan informasi tentang hukum dan mengatakan tidak pada narkoba, perundungan dan pornografi.
Makanya tidak boleh ada lagi yang nakal, sebab Polri sudah menyatu dengan masyarakat, sehingga apapun persoalan di masyarakat penyelesaiannya bersama Polri.
“Saat ini yang terlihat adalah polisi baik, polisi yang dekat dengan masyarakat, sigap dan ramah,” kata Indra Gunawan.
Indra Gunawan tahu betul di samping memastikan proses menjelang pemilu berjalan aman dan terkendali, nihil kathutla, Polri gerak cepat saat terjadi genangan di lingkungan rumah warga.
“Artinya apa yang dilakukan Polri untuk masyarakat tanpa batas, 24 jam menciptakan rasa aman,” ucap Indra Gunawan.
Atas apa yang diberikan Polri kepada masyarakat Siak, Indra Gunawan mengucapkan banyak terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi tingginya.
Indra Gunawan terus melihat kerja kerja yang dilakukan Kapolres Asep, para perwira dan seluruh personel dalam memberikan pelayanan terbaik dan menciptakan rasa aman di masyarakat.
Atas kesungguhan itu, Indra Gunawan mengajak semua elemen untuk mendukung kerja kerja Polri, serta bersama sama menjaga kamtibmas, sehingga Siak tetap terjaga, aman dan terkendali.(adv)