Buaya Berkeliaran di Sungai Jantan Kota Siak

Siak | Jumat, 10 November 2023 - 10:35 WIB

Buaya Berkeliaran di Sungai Jantan Kota Siak
irwan priatna

SIAK (RIAUPOS.CO) - Buaya dengan panjang sekitar 4 meter sejak beberapa hari terakhir berkeliaran di Sungai Jantan, Kota Siak. Kemunculan buaya itu membuat nelayan khawatir.  Kekhawatiran nelayan disebabkan terancamnya mata pencarian mereka. Selain tidak leluasa dalam menjala ikan, nelayan juga khawatir tiba tiba diserang hewan buas tersebut.

“Meski pandai berenang, namun tentu nelayan lebih menomorsatukan keselamatan dirinya,” kata Lurah Sungai Mempura Reyhan Prasetyo didampingi Kasi Pemerintahan Afri Chandra. 


Atas penampakan buaya itu, Lurah segera menginformasikan ke BPBD Kabupaten Siak, agar secepatnya dapat dilakukan pemetaan, dan diambil langkah strategis atas hewan buas itu.

“Kami akan membuat laporan atas hal ini, mudah-mudahan segera ada solusi,” katanya.

Di sisi lain, kemunculan buaya ini juga menjadi tontonan warga, terutama saat senja tiba. Buaya berenang di tepi sungai, saat kapal melintas dia menghilang, lalu kembali terlihat.

Penampakan buaya itu di Sungai Tonggak Kampung Paluh, di bawah Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, wilayah Sungai Betung, depan Gedung DPRD Siak dan terlihat juga di bawah Skywalk.

Salah seorang pemancing , Dona mengaku kaget melihat buaya muncul di bawah Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) pada Rabu (8/11) sekitar pukul 17.30 WIB. 

Dona sempat mengabadikan penampakannya itu dengan video, sehingga menjadi pembicaraan di Kota Siak  dan ternyata penampakan buaya di tempat yang sama, menurut Dona, sudah dua kali.

Belum diketahui apakah buaya yang terlihat di sejumlah  tempat itu merupakan buaya yang sama atau ada beberapa ekor, belum ada yang dapat memastikan.

Tim Animal Rescue bentukan Damkar Siak di bawah pimpinan Kabid Damkar Irwan Priatna mengatakan sudah melakukan penelusuran terhadap buaya  yang muncul di Sungai Jantan atau Sungai Siak.

Menurut dia, buaya ada di sejumlah titik, diperkirakan jenisnya ada dua, buaya muara dan buaya senyulong.

“Kami belum dapat memastikan berapa jumlah buaya ini, tapi sepertinya lebih dari satu,” katanya.

Setelah melakukan penelusuran bersama timnya, selanjutnya pihaknya berkoordinasi dengan BBKSDA dan pihak BBKSDA mengingatkan  agar masyarakat berhati hati.

Menurut pihak BBKSDA, karena akhir musim kemarau awal musim penghujan merupakan musim kawin buaya, biasanya hal ini terjadi sampai Maret.

“Langkah yang kami lakukan bersama BBKSDA adalah memindahkan buaya ke tempat yang tidak ada penduduknya dengan menangkap lalu melepasliarkannya,” terangnya lagi.

Pihaknya sejak kemarin mendatangi lokasi yang kemungkinan jadi tempat bersarangnya buaya di tepian sungai dan suak.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook