Kaki Terlilit Nilon, Anak Gajah Ditemukan Mati

Pekanbaru | Rabu, 29 November 2023 - 10:20 WIB

Kaki Terlilit Nilon, Anak Gajah Ditemukan Mati
Tim Wildlife Rescue Unit BBKSDA Riau bersama tim medis memeriksa gajah yang sudah mati di Pelalawan, Kamis (16/11/2023) silam. (BBKSDA RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dunia konservasi di Riau kembali berduka. Lagi-lagi seekor anak gajah ditemukan mati. Kali ini anak gajah liar berjenis kelamin jantan berusia sekitar dua tahun mati di sebuah lahan konsesi di Kabupaten Pelalawan, Kamis (16/11).

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Ujang Holisudin pada Selasa (28/11) menjelaskan, gajah yang tergolong masih bayi tersebut ditemukan mati di dalam anak sungai saat sedang akan diberikan pertolongan medis lanjutan.


Ujang mengatakan, gajah yang merupakan bagian dari kelompok kantong gajah Tesso Tenggara itu, ditemukan pertama kali dalam keadaan sakit. Yaitu pada bagian kaki yang merupakan bekas terlilit tali nilon.

Kondisinya menyayat hati, karena bekas lilitan itu menyebabkan kaki gajah tersebut nyaris putus.

’’Sebelum mati pada 16 November 2023, Tim Wildlife Rescue Unit BBKSDA Riau bekerja sama dengan para pihak di lapangan sempat melakukan tindakan penyelamatan dan tindakan medis. Karena anak gajah ini mengalami sakit pada bagian kaki,’’ kata Ujang.

Kronologi yang dijabarkan BBKSDA Riau, informasi pertama kali didapat dari pengelola kawasan konsesi di Pelalawan pada Senin (13/11) sore. Saat itu dikabarkan bahwa ada anak gajah liar yang tertinggal hingga terpisah dari kawanannya. Gajah itu terindikasi sakit pada bagian kaki

Keesokan harinya pada Selasa (14/11), Tim Wildlife Rescue BBKSDA Riau terdiri dari tenaga medis dan perawat gajah, turun ke lokasi  untuk melakukan tindakan medis pertama. Saat itu didapati kondisi kaki gajah sudah terlalu parah.

‘’Tim mendapati ada tali nilon yang melilit kaki bagian depan yang sepertinya sudah cukup lama, karena sudah dalam hingga menyisakan persendian,’’ kata Ujang.

Pengobatan kembali dilakukan pada Rabu (15/11). Kondisi kaki kanan depan itu makin parah. Tim medis sempat melakukan pembiusan, namun gajah ini dilepaskan. Selain agresif pasca hilang bius, gajah dinilai akan lebih cepat sembuh bila bersama dengan kawanannya.

Hanya saja pada Kamis (16/11), petugas mendapati anak gajah ini sedang berendam di dalam anak sungai dekat kanal yang berdekatan dengan kawanan gajah liar. Hal ini mempersulit proses pengobatan.

‘’Saat kawanan gajah menjauh, tim mendekatinya saat masih di dalam anak sungai. Saat itu ditemukan bahwa anak gajah sudah tidak bernyawa,’’ kata Ujang.

Hasil nekropsi, paru-parunya dipenuhi air. Ujang menyebutkan, kondisi anak gajah diduga sudah melemah saat masuk ke dalam sungai. Hal itu diduga dipicu oleh infeksi pada luka di kakinya yang membuat daya tahan tubuhnya jauh menurun.(lim)

Laporan Hendrawan, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook