PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lewat sambungan telepon seluler, Hartono minta tiga gajah penangkaran Minas untuk latihan. Setelah melihat hasil lewat video, para gajah langsung diperintahkan untuk dibawa ke Pekanbaru. Ketiga gajah tersebut menjadi pengibar bendera saat upacara Hari Kemerdekaan ke-78 RI di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Jalan HR Soebrantas Pekanbaru.
Pagi-pagi sekali gajah-gajah itu sudah leyeh-leyeh (berbaring atau tidur-tiduran melepas lelah, red) di Kompleks BBKSDA Riau Jalan HR Soebrantas Pekanbaru yang memang luas, Kamis (17/8). Ketiga gajah tersebut terdiri dari seekor gajah jantan bernama Bankin dan dua gajah betina bernama Vera dan Indah.
Ketiga gajah ini sukses menjadi petugas pengibaran bendera, kemarin. Bahkan Vera, gajah sumatera betina berusia sekitar 35 tahun itu sukses menarik bendera sampai berkibar di ujung tiang. Gajah jinak ini mampu menyelaraskan tarikan tali dengan lagu ‘’Indonesia Raya’’ yang mengiringinya.
Hartono, orang nomor dua di jajaran pejabat utama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau ini tertawa ketika ditanya rencananya melibatkan gajah dalam upacara pengibaran bendera saat Hari Kemerdekaan Indonesia, Kamis (17/8). Pasalnya, ide nekat ini muncul, pada H-3 pelaksanaan upacara.
Begitu ide muncul, Senin (14/7), Hartono langsung menelepon personel yang sedang berada di Pusat Latihan Gajah (PLG) di Minas, Kabupaten Siak. Pria yang mengawali karir sebagai polisi hutan ini langsung meminta mahout atau pelatih gajah agar melatih tiga gajah di sana untuk pengibaran Bendera Merah Putih. ‘’Saya optimis saja dan yakin dengan kemampuan pelatih dan gajah-gajah kita di sana,’’ kata Hartono.
Pada dasarnya, gajah-gajah PLG Minas tidak selalu siaga berada di pusat pelatihan. Para gajah juga dilepas ke hutan pada saat-saat tertentu. Alhasil, waktu pelatihanpun jadi semakin singkat. ‘’Latihannya 2 sampai 3 penyegaran saja. Itu berarti sekitar 2 sampai tiga jam. Kemudian saya lihat video hasil latihan mereka dan Rabu (16/8) saya minta langsung gajah-gajah tersebut dibawa ke sini (Kantor BBKSDA Riau, red),’’ terang Hartono.
Ketika waktu upacara bendera tiba, sambil dipandu mahout masing-masing, hewan dengan nama latin elephas maximus sumatranus itu langsung menjalankan tugas sebagai pengibar bendera. Saat prosesi berlangsung, gajah jantan yang diapit dua gajah betina berbaris dan berjalan dengan sangat rapi membawa Bendera Merah Putih.
Gajah Vera berhasil menarik tali saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan sampai bendera berhasil berkibar. Bahkan usai bendera berkibar, gajah-gajah ini mampu dan mengerti dalam mengikuti aba-aba komandan upacara untuk hormat. Prosesi pengibaran bendera pun berjalan lancar sejak dimulai, hingga akhirnya bendera Merah Putih berada di ujung tiang.
Terpisah, Kepala Balai BBKSDA Riau Genman S Hasibuan mengatakan, keterlibatan hewan dilindungi tersebut dalam upacara bendera kemerdekaan kemarin sebagai sarana edukasi sekaligus sosialisasi kepada masyarakat.
‘’Tujuannya sebagai sarana edukasi dan sosialisasi kepada publik bahwa gajah sebagai satwa liar dilindungi bisa hidup berdampingan dengan kita semua,’’ ungkap Genman, Kamis (17/8).
Genman yang sedang menghadiri pelatihan di Sabang, Aceh, berharap tidak ada lagi masyarakat yang masih menganggap gajah sebagai hama. Tapi merupakan hewan yang dilindungi dan wajib dijaga.***
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru