BBKSDA Putuskan Tangkap Harimau di Siak

Siak | Jumat, 26 Mei 2023 - 09:32 WIB

BBKSDA Putuskan Tangkap Harimau di Siak
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Mustafa Imran Lubis. (ISTIMEWA)

SIAK (RIAUPOS) - Selama ini, pihak BBKSDA Provinsi Riau bersama Tim Animal Rescue BPBD Siak, TNI, Polri dan warga melakukan pemasangan kamera pengintai dan kerangkeng. Setelah sebulan lebih, disimpulkan harimau harus ditangkap.

Demikian dikatakan Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Mustafa Imran Lubis di hadapan Bupati Siak Alfedri, saat rapat forkopimda di Balairung Datuk Empat Suku, Komplek Abdi Praja Jalan Raja Kecik Siak. 


Disebutkan Mustafa Imran, pihaknya mengambil keputusan harus menangkap harimau karena beberapa hal, di antaranya karena pergerakannya sudah tidak pada habitatnya, dan membahayakan keselamatan harimau dan manusia.

"Ada tiga tahapan yang kami lakukan, penggiringan, pengusiran, penangkapan, dan kini sudah sampai kondisi harimau harus kami tangkap," katanya.

Saat ini, manusia dan hewan buas itu sama-sama dirugikan. Pihaknya Lebih mengutamakan keselamatan manusia dan menangkap hewan itu untuk dibawa ke habitatnya. Sehingga harimau tidak lagi berkeliaran di kebun dan pemukiman warga Kwalian, Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak.

Pantauan pihaknya beberapa waktu lalu, sesuai temuan jejak, sudah 500 meter dari Komplek Abdi Praja dan tentu hal ini, perlu segera dilakukan mitigasi berupa penangkapan.

"Kami sudah membentuk tim, yang melibatkan BPBD, organisasi pecinta satwa liar, dalam melakukan penangkapan," terangnya.

Secara teknis, Mustafa Imran belum bisa mengurai, namun pihaknya akan bergerak pada malam hari dan menggunakan kendaraan khusus. Karena medannya merupakan lahan gambut dan relatif semak.

Menanggapi hal itu, Bupati Alfedri mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh. Disebutkan Bupati Alfedri, sejauh ini ancaman gangguan binatang buas, tidak hanya di Siak tapi di Kabupaten Inhil.

Artinya harimau memang ada di Riau dan telah memangsa manusia. Hal ini memang perlu dirumuskan, mencari formulanya.

Berkeliarannya harimau atau sudah tidak pada habitatnya, sehingga menyebabkan jatuhnya korban pada manusia, tentu berdampak pada sisi ekonomi dan sosial. Masyarakat jadi takut ke kebun.

Keputusan BBKSDA membentuk tim untuk menangkap dengan cara memburu lalu membius, diharapkan membuahkan hasil, sehingga ekonomi masyarakat yang terdampak segera pulih, dan tenang dalam melaksanakan aktivitas sehari hari di kebun.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook