PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil menangkap seekor harimau sumatera di Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Kamis (9/9) sekitar pukul 06.00 WIB. Hingga kemarin tim belum bisa memastikan apakah harimau tersebut yang memangsa salah seorang warga pada Ahad (29/8) malam lalu.
Plh Kepala BBKSDA Riau Hartono menjelaskan, pada Selasa (30/8) lalu BBKSDA Riau bersama Polres Siak, Polsek Sungai Apit, dan PT Triomas turun ke lokasi terjadinya peristiwa ditemukannya korban bernama MA (16), warga Kecamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias. Korban diduga dimangsa harimau. Kemudian, tim berada di lapangan untuk mengumpulkan keterangan dan identifikasi lokasi kejadian.
"Saat itu tim menemukan jejak satwa harimau sumatera dan tengkorak kepala korban tidak begitu jauh dari ditemukannya jasad korban saat kejadian. Tim kemudian melakukan pemasangan 2 box trap dan 3 camera trap di sekitar lokasi kejadian," ujar Hartono.
Kemudian, Senin (6/9), tim kedua yang terdiri dari tim BBKSDA Riau dan Yayasan Arsari didatangkan. Tim dari PT Uniseraya pun telah menunggu di lokasi. Selanjutnya, Rabu (8/9) sekitar pukul 18.30 WIB (bakda Magrib), tim mendengar suara pintu kandang jebak tertutup.
"Karena waktu telah malam dan kondisi gelap, maka tim memutuskan untuk melakukan pengecekan pada pagi harinya," sebutnya.
Selanjutnya, Kamis (9/9) sekitar pukul 06.00 WIB, tim melakukan pengecekan terhadap kandang jebak yang dipasang sekitar 50 meter dari jasad korban ditemukan saat kejadian.
"Seekor harimau sumatera telah masuk ke dalam kandang jebak (box trap) tersebut. Harimau berkelamin betina, berumur sekitar 3 tahun. Dan tim melakukan pembiusan terhadap harimau untuk dipindahkan ke kandang angkut," terangnya.
Dijelaskan Hartono, berdasarkan hasil observasi oleh tim medis di lapangan, diketahui fakta, terdapat luka jerat di kaki depan sebelah kanan yang telah mengalami pembengkakan dan terdapat myasis (belatung) serta pembusukan jaringan.
Lebih lanjut dikatakan Hartono, selanjutnya akan dilakukan observasi dan pengobatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar). Ia mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun, karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi. Hartono juga menyampaikan agar pemegang konsesi aktif melakukan pembersihan jerat di wilayah konsesinya.
Sementara itu Penghulu Kampung Teluk Lanus Irwansyah Roni didampingi Kaur Pemerintahan Kenang mengucapkan terima kasih atas tertangkapnya harimau itu. Kepada BBKSDA Riau diharapkan agar tetap berupaya melakukan pendataan terhadap harimau yang berada di sekitar Kampung Teluk Lanus. Harimau sudah memangsa lima ekor kambing warga Teluk Lanus. Sementara jarak lokasi harimau kena perangkap dengan Kampung Teluk Lanus relatif jauh.
"Kami berharap BBKSDA dapat memastikan apakah itu harimau yang sama atau harimau yang berbeda. Sebab kami di sini resah dan belum tenang meski harimau sudah masuk perangkap," ungkapnya.
Sementara dengan tertangkapnya harimau, dengan sepenuh hati, mewakili masyarakat Kampung Teluk Lanus, ia mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kepala BBKSDA Riau dan tim yang turun ke lapangan. Tim telah berhari-hari berada di lokasi dan masih wilayah Kampung Teluk Lanus.
"Kami ingin tahu, apakah harimau hanya satu ekor yang tertangkap itu saja, atau masih ada yang lainnya," sebutnya.(dof/mng)