SIAK (RIAUPOS) - Atas usaha dan kerja cerdas serta dukungan semua pihak, stunting di Kabupaten Siak terus mengalami menurunan. Inovasi tak henti dilakukan, dan hal itu disambut dengan tangan terbuka oleh semua pihak.
Apa yang diraih ini, berupa juara satu penilaian kinerja stunting tingkat Provinsi Riau, merupakan prestasi bersama. Hal ini merupakan bonus dari kerja keras semuanya.
Demikian dikatakan Ketua TP-PKK Kabupaten Siak Rasidah Alfedri. Dia juga menjelaskan untuk menghentikan laju stunting, koordinasi dilakukan tidak hanya pada TP-PKK kecamatan dan kampung, tapi juga sampai ke posyandu.
Sebab posyandu salah satu sentra untuk memastikan anak sejak dalam kandungan sampai lahir, benar-benar berada dalam pengawasan dan dipastikan sehat.
"Kami juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk peduli pada tumbuh kembang anak dengan membantu memberikan makanan tambahan," kata Rasidah.
Lebih jauh dikatakan Rasidah, pihaknya terus berjuang dan merealisasikan Siak terbebas dari stunting dalam pencanangan yang digelar beberapa waktu lalu.
Sementara Wakil Bupati Siak Husni Merza mengatakan, pada penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan intervensi stunting 2022, Kabupaten Siak berhasil menduduki juara 1 satu kategori Penilaian Kinerja Stunting Tingkat Provinsi Riau dan juara 1 kategori Inovatif yang diikuti 10 kabupaten/kota.
Ketika pemaparan ini, Wabup Husni Merza didampingi Kepala Bappeda Wan Yunus, dan Plt Kadis Kesehatan Budi Yuwono. Wabup Husni memaparkan data terkait stunting di Kabupaten Siak pada acara yang digelar di Hotel Furaya Pekanbaru, Selasa (31/5) siang.
Alhamdulillah, Pemerintah Kabupaten Siak mengikuti penilaian dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau terkait penanganan stunting. "Kami memaparkan program-program dan inovasi yang ada di Kabupaten Siak," katanya.
Pada 2019, dijelaskan Wabup Husni, stunting di Kabupaten Siak berada di atas nasional dan provinsi. Namun setelah berusaha selama dua tahun, 2020 dan 2021, stunting di Kabupaten Siak menurun menjadi 13,79 persen di bawah rata-rata nasional yaitu 14 persen.
Pemkab Siak berkomitmen terus menurunkan angka stunting yang ada melalui program-program salah satunya Bujang Kampung.
"Kami berkomitmen menurunkan serta menangani permasalahan stunting, melalui program-program, salah satunya berkampanye ketika Bujang Kampung dengan menyediakan pelayanan administrasi serta kesehatan dan lainnya," jelas Wabup Husni.
Disebutkan Wabup, dia dan Bupati Alfedri turun langsung meninjau balita yang terkena stunting, lalu dicarikan solusinya.
"Kami ingin segera ditanangi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Siak. Demikian komitmen kami dalam menurunkan angka stunting," jelas Wabup Husni.
Pelaksana penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan Intervensi Stunting tahun 2022, sangat mengapresiasi banyaknya program yang digagas Kabupaten Siak. Meski baru pertama ikut pemaparan, namun progres Kabupaten Siak sangat kuat dan bagus, program Kabupaten Siak mengungguli kabupaten lainnya.(zed)
Laporan Monang Lubis, Siak Sriindrapura