INFRASTRUKTUR

Pengerjaan Proyek Tol Trans Sumatra Terus Digesa, Libatkan Mitra Lokal

Riau | Selasa, 31 Agustus 2021 - 15:24 WIB

Pengerjaan Proyek Tol Trans Sumatra Terus Digesa, Libatkan Mitra Lokal
Pengerjaan tol Pekanbaru-Bangkinang yang merupakan rangkaian tol sumatra terus digesa. diproyeksikan tol Pekanbaru-Bangkinang akan beroperasi akhir tahun 2021 ini. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang akan menghubungkan Provinsi Lampung hingga ke Aceh, dengan 24 ruas jalan berbeda dan membentang sepanjang 2.704 Km, diproyeksikan akan beroperasi penuh pada 2024.
 
Proyek strategis nasional yang pengerjaannya dilakukan PT Hutama Karya (HK) dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) ini, dalam melakukan percepatan pembangunan proyek JTTS dengan melibatkan pelaku usaha lokal.
 
Untuk ruas tol seksi Pekanbaru-Bangkinang dan Bangkinang-Pangkalan, tidak sedikit pelalu usaha lokal yang ikut terlibat dalam penyelesaian ruas jalan tol yang ada di wilayah Provinsi Riau itu, baik itu pelaksanaan konstruksi, serta pemeliharaan pada ruas yang telah beroperasi seperti ruas Pekanbaru-Dumai.
 
“Bina Rekayasa Anugrah sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan oleh HK dan HKI dalam keterlibatan kami pada JTTS, khususnya ruas Pekanbaru-Bangkinang. HKI telah memberi kami arahan, masukan, membimbing agar bisa menyelesaikan pekerjaan tepat mutu dan tepat waktu," kata Komisaris Utama PT Bina Rekayasa Anugrah, Muhammad Anugrah yang juga kelahiran Pekanbaru.
 
PT Bina Rekayasa Anugrah (BRA), adalah perusahaan lokal yang menjadi mitra HK dan HKI yang turut berpartisipasi dalam pembangunan JTTS, khususnya Ruas Pekanbaru-Bangkinang, dalam realisasi pekerjaannya memberdayakan hampir 100 persen masyarakat lokal, mulai dari aktivitas site clearing, Common Borrow Material (CBM), pemadatan, pekerjaan saluran, perkuatan box traffic, pekerjaan jembatan sampai dengan pekerjaan penanaman rumput dan banyak item pekerjaan lainnya.
 
“Target waktu penyelesaiaan yang ketat jadi tantangan tersendiri. Belum lagi kondisi cuaca yang tak menentu membuat seluruh tim harus membuat inovasi baru terhadap metodologi pelaksanaan pekerjaan agar rencana dan realisasi pekerjaan tetap tercapai,” ucapnya.
 
Menurutnya, adanya proyek nasional di daerah merupakan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk ikut berkontribusi dan membuktikan kemampuan, dan tidak hanya sebatas menjadi penonton.
 
Menurut Muhammad Anugrah, kepercayaan dari HK dan HKi untuk ikut terlibat dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut, banyak memberikan pengalaman, mulai dari aspek pembiayaan dengan dimudahkannya akses terhadap finansial dengan perbankan,  bermitra dengan perusahaan lain.
 
“Tentunya konsistensi dalam penyelesaian pekerjaan tidak lepas dari arahan dan masukan yang terus diberikan HK dan HKI, untuk mencapai target milestone penyelesaian pekerjaan, merupakan kolaborasi teamwork yang memberikan hasil positif untuk kedua belah pihak,” ucapnya.
 
Untuk itu, dirinya juga mengusulkan agar PT HKI dapat terus memberi kesempatan kepada perusahaan-perusahaan lokal lainnya yang ada di Sumatera, khususnya yang ada di Provinsi Riau. Mengingat bahwa JTTS sangat besar dari Utara ke Selatan, dan memerlukan partisipasi perusahaan lokal sebanyak mungkin, sehingga dapat 
mencapai target timeline yang ditentukan oleh pemerintah.
  
“Kami berharap agar pengusaha di Sumatera dan Provinsi Riau dapat bergandengan tangan dan saling bergotong royong untuk menyukseskan proyek-proyek JTTS, khususnya di ruas jalan tol yang berada di wilayah Provinsi Riau. Kesempatan yang terbuka ini harus dapat kita manfaatkan tentunya dengan menjunjung tinggi nilai profesionalitas dan integritas,untuk dapat bergotong-royong dalam menyukseskan proyek strategis nasional, agar masyarakat segera dapat merasakan peningkatan manfaat secara ekonomi dan menjamin keberlangsungan tenaga kerja.” timpalnya.

 


Laporan: M Erizal (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook