PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pengusutan dugaan korupsi pengadaan sapi bali tahun 2017-2018, kembali berlanjut. Kali ini, giliran Kasi Pengembangan Kawasan Peternakan Bidang Agribisnis pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Gatot Irinto yang dimintai keterangan oleh pihak kejaksaan.
Pria yang bergelar insinyur itu, mendatangi kantor sementara Korps Adhyaksa Riau Jalan Arifin Ahmad, Selasa (30/7) pagi. Ia langsung menuju ruangan Bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau guna memenuhi panggilan penyelidik.
Selain Gatot, penyelidik turut melakukan pemanggilan terhadap Yulius. Di mana yang bersangkutan merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Dinas PKH Riau yang disinyalir mengetahui pelaksanaan kegiatan pengadaan sapi tersebut.
Terkait hal ini, Kasi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Muspidauan membenarkan, ada pemanggil terhadap dua pegawai tersebut. Pemanggilan itu, kata dia, berkaitan dengan perkara dugaan korupsi yang tengah usut Korps Adhiyaksa Riau.
‘’Hari ini (kemarin, red) ada dua orang (Gatot dan Yulius, red) yang diklarifikasi,” ujar Muspidauan kepada Riau Pos.
Mengenai kronologis perkara rasuah tersebut, mantan Kasi Datun Kejari Pekanbaru belum bersedia menyampaikannya, mengingat penanganan kasus yang terjadi tahun 2017-2018 masih tahap penyelidikan. “Ini masih penyelidikan. Penyelidik tengah mencari peristiwa pidana,” tambahnya.
Diakui Muspidauan, proses pemanggilan pihak-pihak akan terus berlanjut. Hal itu, sesuai dengan kebutuhan penyelidik dalam rangka pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) dan pengumpulan alat bukti.
“Jadi, siapa saja yang mengetahui peristiwa itu akan dimintai keterangan,” pungkas Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PKH Riau, Elly Suryani dan Kabid Agrobisnis, Nafilson telah diundang penyelidikan. Kedua menjalani proses pemeriksaan, Kamis (25/7).
Untuk diketahui pada 2017 lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah melakukan lelang pengadaan sapi bali untuk 12 kabupaten/kota yang ada di Riau pada Agustus 2017. Rencananya sapi ini akan dibagikan kepada 41 kelompok tani ternak yang ada di Bumi Lancang Kuning.
Nilai anggarannya pun cukup fantastis, untuk pengadaan sapi bali yang dilaporkan ini nilainya sebesar Rp7.355.400.000 dan dimenangkan oleh CV Ismaya Buana.
Namun, hewan-hewan ternak itu dikarenakan tidak sesuai dengan kontrak. Sehingga dilakukan pemutusan kontrak rekanan.
Lalu, pada 2018 kembali kegiatan pengadaan hewan ternak yang akan disalurkan ke kelompok tani seluruh kabupaten/kota se-Riau.Yakni pengadaan 2.400 Sapi Madura dan 1.170 kambing.(rir)