(RIAUPOS.CO) - Dumai memang dikenal sebagai Industri di bidang hilir kelapa sawit yakni pengolahan crude palm oil (CPO). Belasan bahkan puluhan perusahaan beroperasi di Kota Dumai yang juga memiliki julukan Kota Pelabuhan ini.
Pengolahan CPO di Kota Dumai saat ini masih menggunakan bahan bakar batu bara dan cangkang kelapa sawit. Dua item itu jadi bahan bakar utama bagi perusahaan di Kota Dumai untuk melakukan pengolahan CPO. Bahan bakar tersebut cenderung mahal, terutama batu bara. Namun yang lebih penting penggunaan dua bahan tersebut menyisakan dampak lingkungan bahkan penggunaan batu bara menyisakan limbah bahan beracun berbahaya (B3) seperti bottom ash dan fly ash.
Kehadiran Perusahaan Gas Negera (PGN) berinvestasi di Kota Dumai dan memasok gas alam menjadi angin segar bagi perusahaan CPO yang ada. Bagaimana tidak, gas alam tentunya lebih ramah lingkungan dan lebih murah dibandingkan dua bahan bakar yang digunakan saat ini.
Saat ini PGN terus mempersiapkan pembangunan pipa transmisi Duri-Dumai, namun sebelumnya PGN telah membangun pipa distribusi di Kota Dumai. Kehadiran PGN tidak hanya menguntungkan dunia industri CPO, namun juga bagi masyarakat, karena PGN juga berkomitmen untuk menyalurkan gas bagi rumah tangga.
Keberadaan gas alam yang disalurkan oleh PGN ini nyatanya sangat ramah lingkungan dan tidak meninggalkan sisa hasil pembakaran serta lebih aman dibandingkan dengan gas tabung yang selama ini digunakan untuk keperluan bahan bakar.
Bahkan Wali Kota Dumai Zulkifli As sangat mendukung keberadaan PGN yang mengembangkan bisnis mereka ke Dumai. “Industri Dumai sangat memerlukan gas alam. Gas alam juga dinilai lebih ramah lingkungan, secara ekonomis juga lebih murah, jadi ini sangat menguntungkan,” tuturnya.
Ia berharap pembangunan pipa transmisi yang saat ini sedang dikerjakan segera bisa rampung sehingga gas bisa cepat disalurkan. “Apalagi mereka komitmen juga bakal menyalurkan gas untuk masyarakat,” sebutnya.
Sementara itu salah satu perusahaan yang juga bergerak di industri hilir kepala sawit di Kota Dumai seperti Wilmar sangat menunggu kehadiran gas di Kota Dumai, karena jauh lebih menguntungkan baik secara bisnis maupun lingkungan. “Lebih ramah lingkungan,” tuturnya GM Wilmar Domy.(ade)
Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai