PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite sempat langka di beberapa wilayah Riau beberapa hari terakhir. Saat ini sudah kembali berangsur normal. Marketing Branch Manager Riau dan Sumbar PT Pertamina (Persero), Aribawa mengatakan saat ini terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan pihak kepolisian terkait dalam membantu kelancaran transportasi BBM, agar masyarakat bisa lebih tenang.
Aribawa menjelaskan, pihak kepolisian maupun pemda seperti Dinas Perhubungan membantu kelancaran transportasi suplai BBM seperti dari Dumai-Pekanbaru dan sekitarnya. Ia juga optimis persoalan antrean karena kekhawatiran kelangkaan BBM perlahan-lahan mulai teratasi.
“Kami juga melakukan penambahan jumlah kuota BBM yang disalurkan kepada masyarakat sekitar 142 persen pada Ahad (28/10) dan, dan sekitar 126 persen, Senin (29/10). Ini sebagai upaya kami menyalurkan lebih dari keperluan rata-rata masyarakat wilayah Riau,” papar Aribawa saat berkunjung ke Riau Pos, Senin (29/10).
Saat ini pihaknya sudah mencoba melakukan operasional transportasi suplai BBM selama 24 jam. Permasalahan operasional yang harus diperbaiki adalah Depot Siak dan Depot Dumai. Upaya yang dilakukan penambahan unit mobil transportasi suplai BBM sebanyak 20 unit ke Dumai dan 12 unit ke wilayah Padang. Sehingga cepat pengiriman BBM ke masyarakat Riau.
Terpisah, Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Rudi Ariffianto mengatakan, masalah distribusi BBM di Riau sudah teratasi dan kembali normal seperti sediakala. Sarana dan fasilitas terus beroperasi selama 24 jam untuk memenuhi keperluan BBM masyarakat di Riau. Pertamina juga mengapresiasi pihak kepolisian yang terus mengawal pengiriman BBM sehingga kendala penyaluran BBM tersebut dapat teratasi.
“Pertamina mengapresiasi kepolisian yang telah mendampingi dan mengawal pendistribusian BBM hingga ke SPBU,” kata Rudi.
Sementara itu Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Riau, Tuah Laksamana Negara SH mengatakan, beberapa hari belakangan pasokan bahan bakar di sejumlah SPBU di Riau mengalami kekosongan. Ini terjadi karena adanya perbaikan jalan dari Dumai menuju Pekanbaru. Saat ini jalannya juga sudah mulai lancar.
“Kami siap mendukung Pertamina. Untuk itu kami berharap agar tol Pekanbaru-Dumai cepat selesai,” jelasnya.
Kembali Normal
Antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pekanbaru kini sudah mulai normal. Pantauan di SPBU Jalan HR Soebrantas Kecamatan Tampan dan di SPBU Jalan Arengka I, di sana antrean panjang yang sebelumnya mengular sudah tidak ditemukan lagi. Kemacetan panjang pun sudah tidak ada lagi. Premium yang sebelumnya kosong juga telah tersedia. Hal ini dijelaskan Lena (28), salah satu petugas SPBU di Jalan Soebrantas.
“Sekarang peremium sudah ada,” jelasnya.
Di SPBU Jalan Soebrantas yang biasa atreannya mengular sampai keluar area SPBU, kemarin tidak lagi mengantre begitu panjang. Sedangkan pantauan di SPBU Jalan Soekarno-Hatta tidak ada antrean, sehingga pengendara yang mengisi dengan cepat langsung selesai.
Di SPBU di Jalan Soekarno-Hatta dekat Mal Transmart BBM jenis premium belum tersedia di sana. Dengan kondisi tersebut, antrean kendaraan terutama sepeda motor mengular membeli pertalite.
“Belum masuk premium, pertalite yang ada,” ujar petugas SPBU, Daniel.
Kondisi berbeda terlihat di SPBU di Jalan Riau. Di sana premium sudah tersedia. Dengan kondisi tersebut, antrean panjang sepeda motor hingga tiga jalur tak terlihat. Sedangkan pertalite, hanya ada beberapa kendaraan saja yang mengantre.
Demikian juga SPBU Jalan Sudirman. Antrean tidak terlalu panjang. Tidak sampai ke badan jalan raya. Satu petugas terlihat cukup sibuk mengatur kendaraan mobil dan sepeda motor. Agar antrean bisa rapi tidak mengganggu kendaraan yang sedang melintas.
Sejumlah SPBU dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) bisa terjadi antrean ketika tersedia premium. Namun ketika premium kosong, warga harus beralih ke pertalite atau pertamax dan tidak akan terjadi antrean. Hanya saja, sebagian warga di daerah itu sudah banyak yang menggunakan pertalite.
“Memang ada pengurangan jatah premium dari Pertamina tetapi tidak berdampak kepada kelangkaan BBM,” ujar salah seorang pengelola SPBU di Jalan Lintas Timur Kecamatan Seberida Oxy Maryuanda SE, Senin (29/10).
Sementara di SPBU Jalan Sungai Beringin Tembilahan, antrean yang terjadi juga tak terlalu panjang. Hanya ada antre untuk sepeda motor, tidak untuk kendaraan roda empat.
“Di sini tak ada antre panjang seperti daerah lain. Kalau seperti ini sudah biasa. Karena minyaknya kan baru datang,” kata Endang, salah seorang pengguna sepeda motor yang membeli premium.(dof/man/sol/ilo/kas/ind)