PGI Riau Disanksi Adat Potong Kerbau

Riau | Selasa, 30 Agustus 2022 - 09:25 WIB

PGI Riau Disanksi Adat Potong Kerbau
Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pasca­pemanggilan Persatuan Golf Indonesia (PGI) Riau dengan adanya joget erotis dalam suatu acara cabang olahraga (cabor) tersebut baru-baru ini, lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menjatuhkan sanksi adat berupa pemotongan kerbau.

Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil mengatakan, selain memotong kerbau untuk dibuat acara kenduri. PGI Riau juga diminta untuk me­minta maaf di depan majelis.


"Sanksi adatnya berupa pemotongan kerbau dan ju­ga meminta maaf di depan majelis. Kepada PGI Riau juga akan diberikan tunjuk ajar," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan sanksi adat tersebut direncanakan akan dilaksanakan  Sabtu (3/9) mendatang. Lokasi pelaksanan dipusatkan di Balai Adat LAMR di Jalan Dipone­goro, Pekanbaru.

"Rencananya ke­giatan sanksi adat itu dilaksanakan Sabtu," ujarnya.

Sebelumnya, Per­satuan Golf Indonesia (PGI) Riau mengaku salah dengan adanya joget erotis dalam suatu acara cabang olahraga (cabor) tersebut baru-baru ini. Untuk itu mereka siap menerima saksi adat  sepatutnya dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).

Hal tersebut dikatakan Ke­tua PGI Riau Kahirul Is­tiqmal, kepada pengurus LAMR dan LAMR Kampar, di Balai Adat LAMR, Selasa (23/8) lalu. Dia didampingi Sekretaris PGI Riau Iskandar Zulkarnain dan Bendahara PGI Riau yang juga Ketua Panitia Tournamen Golf Gubernur Riau Cup XXX, Kelmi Amri.

Dari LAMR Riau terlihat Ketua Umum (Ketum) Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri HR Marjohan Yusuf dan Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil. Selain itu Timbalan Ketum MKA Datuk H Rustam  Effendi, Timbalan Ketum DPH Datuk Tarlaili, Ketua MKA Datuk H Najib Efendy, Ketua DPH H Aziun Asyari, dan sejumlah pengurus lainnya.

Disebutkan Kahirul, joget erotis itu adalah sesuatu yang tidak dirancang pihaknya, terjadi secara spontan. Penarinya datang dari luar. "Tapi bagaimanapun, kami  salah, teledor," ujarnya.

Baik Kahirul maupun Kelmi mengatakan, sejak awal beredarnya video itu Ahad lalu, pihaknya sudah merasa salah. Oleh karena itu, tanpa ada yang meminta, pihaknya Senin pagi, langsung membuat jumpa pers dan bersurat kepada Gubernur Riau untuk minta maaf. Surat itu antara lain ditembuskan juga kepada LAMR.

Seiringan dengan hal itu, pihak PGI menepis keterlibatan berbagai kalangan lain dalam peristiwa tersebut, apalagi menyangkut person pejabat. "Ini murni acara PGI, sehingga pada tempatnya kesalahan akibat keteledoran itu ditumpahkan kepada PGI. Tak ada Pak Gubernur Syamsuar di situ," ujarnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook