PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Libur Iduladha tahun ini dimanfaatkan sejumlah masyarakat Riau untuk berlibur ke luar kota. Salah satu daerah tujuan yang paling banyak didatangi adalah Sumatera Barat (Sumbar). Arus lalu lintas jalur Riau-Sumatera Barat pun diprediksi meningkat.
Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengerahkan personel di beberapa titik hingga wilayah perbatasan untuk mengantisipasi kemacaten. Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya mengatakan, saat ini arus lalu lintas ke Sumbar terpantau ramai lancar. Nandang memperkirakan, arus balik ke Riau akan terjadi, Ahad (2/7). “Karena kan sebagian ada yang sudah libur sejak kemarin (Rabu, red).
Perkiraan kami, Ahad balik (pemudik, red),” ujar Nandang kepada Riau Pos, Kamis (29/6).
Lebih jauh disampaikan dia, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal telah meminta personel di wilayah berbatasan dengan Sumbar untuk bersiaga. Yakni Polres Kampar di-back up oleh Satuan PJR Ditlantas Polda Riau. Para personel bakal berpatroli di wilayah rawan kemacetan. “Dilakukan antisipasi. Bila terjadi hal-hal yang di luar kendali, langsung ada penyelesaian. Seperti bencana alam dan lainnya. Mudah-mudahan berjalan lancar,” sambungnya.
Kepada masyarakat yang bepergian dengan kendaraan pribadi, mantan Kapolresta Pekanbaru ini meminta agar tetap mematuhi segala bentuk aturan berlalu lintas. Tidak ugal-ugalan dalam membawa kendaraan. Sebab, banyak peristiwa kecelakaan disebabkan oleh faktor human error atau kelalaian manusia.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi aturan lalu lintas. Kenakan seluruh kelengkapan keamanan berkendara. Seperti helm untuk pengendara roda dua, tidak berboncengan lebih dari satu orang. Kemudian menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara roda empat,” ajaknya.
Yang paling penting, sambung dia, tidak berkendara dalam keadaan mengantuk. Dia meminta agar pengemudi beristirahat apabila merasakan kantuk ketika membawa kendaraan. Sebab akibat yang bisa ditimbulkan ketika mengantuk dalam berkendara bisa fatal. Bahkan bisa menyebabkan kecelakaan berujung maut.
“Kalau mengantuk, silakan mencari tempat berhenti dan beristirahat. Lebih baik lambat dan selamat, daripada tidak sampai-sampai sama sekali. Jadi kami tidak bosan-bosan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berkendara,” ujarnya.
Hingga saat ini, jalur Riau-Sumbar masih dilakukan sistem buka tutup di beberapa titik karena ada pengerjaan rigid beton. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat menyampaikan permohonan maaf kepada para pengguna jalan yang tidak nyaman saat melintasi daerah Payakumbuh-Riau.
“Penutupan tersebut dilakukan karena sedang dilakukan pengerjaan pembangunan jalan. Selain itu, juga dilakukan penggantian lantai jembatan Sipopay di kilometer 186+600,” ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat Tabrani didampingi Kasatker PJN I Masudi dan PPK Rio Andika, baru-baru ini.
Tabrani berharap bahwa pada pertengahan Juli 2023 nanti, tidak ada lagi penutupan jalan, sehingga para pengguna jalan dapat merasa aman dan nyaman. Ia menjelaskan, pemantapan jalan nasional dari Payakumbuh hingga batas Riau sedang dilakukan agar kualitasnya kembali seperti semula.
Akhir pekan lalu sebelum libur bersama, di beberapa titik yang diterapkan buka tutup ini, para pengendara harus berhenti dan antre beberapa saat untuk meneruskan perjalanan. Waktunya juga bervariasi antara 20 menit hingga 30 menit. Kendaraan yang antre pun bervariasi, bahkan ada yang mencapai 50 kendaraan roda empat.(nda/das)