PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau melalui Komisi I melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor PLN Wilayah Riau Kepulauan Riau (WRKR), Senin (29/5). Kunjungan yang dipimpin langsung Ketua Komisi I Eddy A Mohd Yatim ini guna membahas banyak persoalan, di antaranya persoalan pengaturan kabel pada tiang listrik hingga program listrik sampai ke desa-desa.
Usai kunjungan, Eddy Mohd Yatim mengatakan, pihaknya banyak memberi masukan serta diskusi kepada manajemen PLN WRKR. Menurut Eddy, manajemen PLN sangat terbuka dan responsif atas segala bentuk masukan yang disampaikan dalam pertemuan kunjungan tersebut.
“Kami melihat tadi (kemarin, red) mereka (PLN) sangat responsif. Artinya PLN juga ingin mendapat banyak masukan. Tetapi kita kan selama ini tak paham seperti apa kondisinya. Terkait banyak keluhan masyarakat soal kabel di tiang listrik, SUTET (Saluran Udara Tengangan Ekstra Tinggi), semua bertahap dalam proses perbaikan ke depan,” ujar Eddy Yatim.
Ia kemudian menjabarkan beberapa poin penting yang disepakati dalam pertemuan tersebut. Di antaranya penataan ulang kabel (di luar kabel PLN) yang berada pada tiang-tiang listrik. Seperti kabel jaringan internet dan kabel lainnya. Di mana menurut Eddy, sebetulnya secara aturan tidak dibolehkan ada kabel yang menempel pada tiang PLN selain kabel listrik.
“Jadi salah satu poin penting yang kami sepakati bersama yakni akan di lakukan penataan ulang kabel-kabel di tiang listrik. Itu di samping secara aturan tidak boleh, kita lihat merusak pemandangan kota. Entah kabel-kabel apa yang ada di sana. Pihak PLN juga sepakat dan mereka bilang juga kebingungan mencari caranya,” terang Eddy.
Masih dari hasil pertemuan, DPRD bersama PLN juga sepakat untuk membentuk tim guna membereskan persoalan kabel yang semrawut dan mengganggu keindahan kota. Tim bersama tersebut nantinya akan bertugas membereskan persoalan kabel di luar kabel PLN yang berada pada tiang-tiang listrik. Bahkan bila memang bisa dilakukan pungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sana, Eddy menyarankan agar segera dilakukan.
“Itu nanti akan ada tim bersama agar kota bagus. Bahkan kalau memang bisa ada PAD di situ, kalau memang nanti kabel yang menompang itu harus bayar, kami minta agar segera bisa dijalankan. Jadi bisa menghasilkan juga untuk daerah. Sekarang itu kabel-kabel merusak pemandangan, tapi sumbangan PAD tidak ada,” ujarnya.
Soal seringnya mati listrik beberapa waktu lalu, Eddy juga sempat menanyakan langsung kepada PLN. Meski sudah tidak ada lagi listrik yang padam, namun menurut Eddy hal itu wajar karena faktor cuaca. Begitu juga dengan program listrik masuk desa. Di mana Eddy sangat berharap PLN bisa segera merealisasikan program yang digagas langsung oleh Presiden RI Jokowi ini. “Untuk program listrik masuk desa, kami minta program tersebut bisa segera terealisasi 100 persen. Memang sulit ya apalagi untuk menjangkau daerah-daerah pelosok. Namun kami mendukung PLN agar program ini bisa segera tuntas. Apalagi ini merupakan program Presiden langsung, Indonesia terang,” ujarnya.(adv/nda)