TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Nama Marwan Yohanis SSos M IKom tak asing lagi bagi masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing) dan Provinsi Riau. Pria asal Kecamatan Benai itu merupakan anggota DPRD Riau yang telah duduk dua periode. Dia terpilih dalam Pemilu Legislatif 2014 dan Pemilu Legislatif 2019. Sekarang, Marwan Yohanis kembali maju sebagai calon anggota DPRD Riau untuk Dapil Kuansing-Inhu di Pemilu serentak 2024.
Kesuksesan itu bukan didapatkannya dengan mudah. Tetapi melalui perjalanan panjang. Suka duka dan jatuh bangun sudah biasa dialaminya hingga sampai pada kursi DPRD Riau selama dua periode. Periode 2014-2019 dan periode 2019-2024.
Dalam perbincangannya dengan Riau Pos pekan ini, H Marwan Yohanis menceritakan, kalau masa mudanya dulu penuh dengan banyak tantangan dan hambatan, masa sulit dan perjuangan.
Marwan Yohanis merupakan anak keempat dari 10 bersaudara dari pasangan H Yohanis seorang guru SD di Benai dengan Hj Nurma. Dia menamatkan jenjang pendidikan SD dan SMP di Benai, Kuansing.
Lalu melanjutkan pendidikan di STM Pekanbaru tahun 1981-1984. Usai menamatkan sekolah di STM Pekanbaru, Marwan Yohanis mengadu nasib di ibu kota Jakarta. Kehidupan Jakarta yang keras ia lalui. Awalnya, dia pun bekerja sebagai buruh bangunan di kawasan Pasar Glodok. Tak lama dia pun berhenti dan berganti profesi sebagai penjual jamu di kawasan Simpang Petogogan Jalan Panglima Polim. Dan sempat juga menjadi tenaga administrasi di sebuah studio milik pencipta lagu kondang tanah air, A Riyanto. Namun juga tak bertahan lama.
Dia menambah keahlian komputer di lembaga pendidikan komputer Indonesia-Amerika (LPK-IA) di Jakarta tahun 1984-1985. Akhirnya, Tahun 1988 dia pulang ke kampung halaman Indragiri Hulu (Inhu) yang waktu itu Kuantan Singingi masih belum dimekarkan. Lalu kemudian dia menjadi tenaga honorer di Dinas PU Inhu di Rengat.
Tahun 1989, Marwan memberanikan diri mendirikan lembaga pendidikan komputer pertama di Rengat-Inhu. Lembaga pendidikan komputer yang didirikannya berkembang baik.
Tahun 1991, Marwan diajak bergabung sebuah lembaga pendidikan komputer Jakarta di Pekanbaru, Widyaloka. Namun juga tak bertahan lama. Suami dari Hj Emawati dan ayah dari Abel Nugraha, Pandu Prameswara, Rendy Tsabitul Azmi dan Ghanniyah Zikra Lavega itu hijrah dari Rengat-Inhu ke TelukKuantan sebagai Ketua Gapensi Kuansing. “Lalu dalam Pemilu 2004, saya terpilih sebagai anggota DPRD Kuansing,“ sambungnya.
Marwan menggantikan H Sukarmis sebagai Ketua DPRD Kuansing sisa masa jabatan 2004-2009. Kemudian, bergabung dengan Partai Gerindra. Dia di amanahkan oleh Prabowo Subianto sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Riau 2010-2016. Kepercayaan Prabowo dibuktikan Marwan dengan maju dan terpilih jadi DPRD Riau pada Pemilu 2014.
Marwan Yohanis pun mampu menorehkan prestasi gemilang. Partai Gerindra Riau yang dipimpinnya tidak hanya mengantarkannya sebagai anggota DPRD Riau. Tetapi juga berhasil mengantarkan dua kader Gerindra ke kursi DPR RI, tujuh kader ke DPRD Riau dan 51 kader duduk di DPRD Kabupaten/kota se Riau.
Keberhasilannya itu, mengantarkannya meraih penghargaan dari DPP Partai Gerindra atas keberhasilannya mengembangkan partai di Riau. Bahkan pada 2017, Marwan Yohanis kembali memperoleh piagam dan penghargaan dari DPP Partai Gerindra sebagai lulusan terbaik Bimtek kader Gerindra se Indonesia oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra H Prabowo Subianto di Hambalang. “Sekarang saya kembali ingin mengabdikan diri saya untuk masyarakat Riau dalam Pemilu serentak 2024 mendatang di Dapil Kuansing-Inhu”, ujar Marwan Yohanis.
Keinginannya untuk maju kembali dalam Pemilu serentak 2024, lanjut Marwan bukan tanpa alasan. “ Ada cita-cita yang belum tuntas saya kawal”, sambungnya. Marwan ingin masyarakat Riau memiliki akses kesehatan yang mudah dijangkau secara wilayah, dan terjangkau secara biaya.
Kedua, fasilitas pendidikan yang representatif, ruang belajar yang bisa menampung usia pendidikan sesuai tingkatan, kuantitas dan kualitas tenaga pendidik yang merata, memiliki jaringan Internet. Tentu pendidikan yang berbasis IMTAK dan IMTEK.
Ketiga, membangun kantong-kantong ekonomi baru, baik UMKM maupun berbasis teknologi termasuk masyarakat harus memiliki lahan perkebunan dan pertanian.
Dalam menumbuhkan kantong-kantong ekonomi baru ini, sudah dibuktikannya dengan memberikan pelatihan tata boga, pelatihan komputet, industri kecil, bantuan alat mesin pertanian, bantuan ternak sapi dan lainnya untuk masyarakat Kuansing dan Inhu melalui sinergitas bersama dinas terkait yang diserap melalui aspirasi masyarakat langsung ke kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan. Marwan pun akan tetap komitmen memperjuangkan itu sebagai bentuk pengabdiannya pada masyarakat Riau.(ifr/dac)