GUBRI BATALKAN ATURAN WAJIB RAPID TEST MASUK RIAU

Pos Pemeriksaan Hanya Cek Masker dan Suhu

Riau | Kamis, 29 Oktober 2020 - 11:44 WIB

Pos Pemeriksaan Hanya Cek Masker dan Suhu
Gubernur Riau H Syamsuar bersama Forkopimda Riau meninjau posko check point di perbatasan Riau-Sumbar, Kecamatan XIII Koto Kampar, Rabu (28/10/2020).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- KEBIJAKAN Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar yang mewajibkan setiap orang yang akan masuk ke Riau menunjukkan hasil rapid test nonreaktif akhirnya di batalkan. Pasalnya, ada aturan baru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang isinya bagi masyarakat yang akan bepergian antarprovinsi hanya perlu menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker.

Gubri mengatakan, setelah mendapatkan informasi adanya aturan baru tersebut, pihaknya langsung memerintahkan kepada kepala Satpol PP Riau untuk menginformasikan kepada petugas yang ada di empat posko check point (pos pemeriksaan) perbatasan Riau dengan provinsi tetangga.


"Iya ada aturan baru, jadi tidak perlu rapid test lagi. Hanya perlu menggunakan masker dan dicek suhunya," kata Gubri.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya aturan baru tersebut, pos pemeriksaan akan tetap didirikan. Namun, fokus pemeriksaan petugas beralih pada penggunaan masker dan suhu tubuh saja.

"Pada intinya pemeriksaan protokol kesehatan tetap dijalankan, utamanya penggunaan masker dan cek suhu tubuh. Posko akan tetap didirikan hingga 2 November mendatang," jelasnya.

Untuk memastikan pos pemeriksaan yang ada memang menjalankan tugas dengan baik, Gubri Syamsuar bersama dengan Forkopimda Riau juga melakukan peninjauan ke pos pemeriksaan yang ada di Kecamatan XIII Koto Kampar yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat. Di sana, Gubri mengecek kesiapan petugas dan peralatan pendukung lainnya.

"Dari pengecekan yang kami lakukan, petugas sudah menjalankan pengecekan terhadap arus orang yang masuk ke Riau. Terutama mengecek penerapan protokol kesehatan," sebutnya.

Kepada orang yang akan masuk ke Riau, juga dilakukan pencatatan identitas dan tujuannya. Hal tersebut untuk mengetahui ke mana tujuan orang tersebut. Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan mempermudah proses tracing pasien. “Jadi mereka yang masuk ke Riau itu didata. Ke mana tujuannya dan juga identitas. Ini dilakukan untuk mempermudah proses tracing kontak jika ada yang diketahui positif Covid-19,” katanya.

Suhu Tinggi Balik Kanan
Satu persatu kendaraan minibus berpenumpang lebih dari satu orang yang melintasi posko check point Km 103 Jalan Raya Pekanbaru-Payakumbuh dialihkan. Pada Rabu (28/10) itu, para petugas dari Satpol PP Kampar, Dishub Kampar, BPBD Kampar yang diperkuat personel Brimob Polda Riau ke lapangan bergantian mengarahkan supir ke area parkir posko yang berada di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar itu.

Sopir dan para penumpang disapa dan diberi pengertian agar keluar dari kendaraan untuk didata dan dicek suhu tubuhnya. Kursi antrean, dan sejumlah meja dengan petugas dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kampar sudah bersiaga. Mereka, yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap serba putih, siap mendata lalu mengecek suhu sambil menunggu para penumpang yang datang dari arah Sumbar.

Tujuan setiap penumpang ditanya, nama dan alamat serta tujuan mereka dicatat sebelum suhu tubuh mereka diukur. Bila normal, mereka dipersilakan melanjutkan perjalanan, tentunya dengan lebih dulu diminta tetap menjaga protokol kesehatan selama perjalanan pulang dan pergi. Gubri yang hadir bersama unsur Muspida lengkap, termasuk Kapolda Riau Irjen Pol Agung dan Daren 031/Wira Bima Brigjen M Syech Ismed, bahkan menitipkan masker bagi pengendara.

Gubri dan rombongan yang secara khusus datang dari Pekanbaru, ingin melihat langsung operasional hari perdana posko check point yang semula disiapkan sebagai tempat cek hasil rapid test tersebut.

"Kami tidak mau libur panjang ini menjadi penyebab bertambahnya kasus penularan baru. Dengan didata dan dicek suhu tubuhnya, kita semua ingin memastikan masyarakat dua daerah menerapkan protokol kesehatan dengan cukup baik," jelas Gubernur yang sempat berbincang dengan salah seorang penumpang dari arah Sumbar yang ingin berkunjung ke Kabupaten Siak.

Terpisah Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir didampingi Kepala Dinkes Kampar Dedy Sambudi menegaskan pula, ketiadaan kewajiban menunjukkan hasil rapid test kepada para petugas jaga posko tidak mengurangi upaya pencegahan penyebaran Covid-19 memasuki wilayah Riau. Karena menurut Mimi, seluruh pelintas tidak sekadar didata orang-orangnya, ditanya tujuannya atau hanya dicek suhu tubuhnya.

Soal pelintas yang bersuhu tubuh tinggi diminta balik kanan ini belum terjadi sepanjang hari kemarin. Pantauan Riau Pos sekitar dua jam di lokasi, tidak ada penumpang atau kendaraan dari arah Sumbar diminta berbalik arah.

Kendati begitu, baik Gubri mau pun Kepala Diskes juga memastikan, posko cek kesehatan yang berada di wilayah Kampar ini akan tetap beroprasi penuh hingga tanggal 2 November 2020 mendatang. Sementara itu, Dedy Sambudi sendiri telah menjalin komunikasi dengan posko check point wilayah Sumbar yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota.

Diskes di wilayah Sumbar tersebut juga hadir saat Gubri meninjau lokasi siang kemarin itu. Sebagai kunjungan balasan, Dedy Sambdui bersama sejumlah stafnya juga mendatangi posko check point di provinsi tetangga tersebut usai Gubri dan rombongan meninggalkan lokasi posko check point di Kampar.

Sementara itu Kepala Pos Penjagaan Perbatasan Kuansing-Sumbar, Drs Jevrian Apriady MSi mengatakan bahwa pihaknya mengutamakan kendaraan yang memasuki Riau. Sesuai instruksi dari provinsi, pihaknya hanya melaksanakan pengawasan protokol kesehatan seperti cek suhu dan penggunaan masker.

"Tidak perlu di-rapid test. Lihat gejalanya dulu," kata Jevrian.

Sedangkan untuk ASN yang berpergian keluar daerah, pihaknya akan mendata keperluan dan tujuan pegawai tersebut. Kalau urusan dinas, mereka harus menunjukkan surat izin dari pimpinan masing-masing.

"Ini sudah kesepakatan. Di KTP-nya kan ada identitas diri, tidak bisa dibohongi kalau ASN," tegas Jevrian.

Sedangkan untuk kendaraan umum yang mengangkut penumpang seperti bus antarkota antarprovinsi, pihaknya mendata seluruh penumpang dan menanyakan tujuan masing-masing penumpang tersebut. "Jika ada penumpang yang turun di Kuansing, kami cek suhu tubuhnya. Sebab, yang kami khawatirkan saat ini adalah masuknya virus dari luar daerah," kata Jevrian.

Keseriusan tim penjaga perbatasan Kuansing-Sumbar juga ditunjukkan dengan aktifnya posko tersebut selama 24 jam. Hal itu mengantisipasi perjalanan masyarakat di malam hari.

"Kami punya dua gelombang di sini. Ada yang masuk siang dan ada yang masuk malam. Dari tim ini, semuanya sudah diatur. Sehingga setiap instansi ada yang mewakili, baik dari tim kesehatan, Dishub, Polri/TNI dan juga Satpol PP," ujarnya.

Antisipasi Penularan Covid-19, Periksa Ketat Penumpang  
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai tetap disiplin melakukan pemeriksaan dokumen rapid test, pemeriksaan suhu tubuh dalam persyaratan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru di Terminal Pelabuhan Penumpang Domestik Bandar Sri Junjungan (BSJ) Kota Dumai. Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, ketentuan ini sudah berlangsung hampir dua bulan sejak kembali beroperasionalnya pelabuhan. Ia menjelaskan setiap hari di Pelabuhan Sri Bandar Junjungan ada beberapa rute baik langsung dari Tanjung Balai Karimun, Batam maupun Bengkalis.

"Setiap penumpang yang baru turun dari kapal Ferry dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan thermogun oleh Tim Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Dumai. Kemudian dilanjutkan dengan pendataan penumpang kedatangan kapal yang memiliki rapid test atau swab test," terangnya.

Ia mengatakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Dumai memberikan kepada penumpang kartu HAC atau kartu kewaspadaan kesehatan.

"Khusus untuk penumpang yang apabila tidak memiliki rapid test atau swab test maka  KTP-nya ditahan untuk jaminan jaminan, baru kembali diberikan setelah memiliki hasil rapid test dari klinik kesehatan atau RSUD Kota Dumai," terangnya.

Ia mengatakan sejauh ini pihaknya sangat ketat dalam penerapan protokol kesehatan.  "Kami berharap dengan protokol kesehatan yang ketat tersebut, bisa menekan penyeberan Covid-19 di Kota Dumai," tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan adanya penambahan 255 pasien positif Covid-19 per Rabu (28/10). Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau hingga saat ini sebanyak 14.248 orang.

"Sementara itu juga terdapat penambahan 265 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sudah sembuh sebanyak 10.534 orang. Sedangkan pasien positif yang meninggal dunia 319 orang," paparnya.(sol/end/yas/hsb/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook