DUMAI (RIAUPOS.CO) - Ratusan umat Islam Kota Dumai turun ke jalan, Ahad (28/10). Kegiatan ini dalam rangka mengutuk keras aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum anggota Banser di Garut, Jawa Barat pekan lalu.
Mereka menilai hal itu sebagai penistaan terhadap agama Islam. Massa juga mendesak pihak berwajib mengadili penista kalimat tauhid. Mereka juga mendesak penegakan hukum yang berkeadilan sesuai undang- undang.
Mereka juga mendesak penegakan hukum jangan menjadi alat penguasa. Massa tidak bakal tinggal diam jika penegakan hukum terhadap penista agama tidak berjalan.
Massa juga menyerukan kepada pemerintah, agar peduli dan melindungi, serta memberi pembinaan agama. “Kami juga menyerukan kepada aparat agar menindak tegas penyakit masyarakat. Serta tidak menolerir adanya ritual syirik atau menyekutukan Allah di Dumai,” ujar Koordinator Aksi Azwar Djas.
Azwar juga langsung menyerahkan pernyataan sikap umat Islam Kota Dumai kepada Polres Dumai.
Kapolres Dumai AKBP Restika PN mengatakan akan meneruskan pernyataan ini ke Mapolda Riau sebagai aspirasi dari umat muslim di Dumai. “Saya juga berharap warga Kota Dumai tetap menjaga kerukunan dan toleransi,” ujarnya. Ia mengatakan pihak sangat berkomitmen dalam memberantas penyakit masyarakat seperti judi, maksiat dan lainnya. “Pada kegiatan ini kami menerjunkan 60 personel,” tutupnya.(hsb)