WABAH CORONA

Berupaya Memutus Penularan Lokal di Dumai

Riau | Rabu, 29 April 2020 - 09:32 WIB

Berupaya Memutus Penularan Lokal di Dumai
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yopi.

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Pasien positif corona (Covid-19) kembali bertambah di Riau. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yopi mengumumkan adanya penambahan satu pasien, Selasa (28/4). Satu pasien tersebut adalah warga kota Dumai. Dengan adanya penambahan satu pasien positif corona tersebut, total pasien positif di Riau menjadi 40.

“Pasien positif ke-40 tersebut yakni Nyonya S (31) warga Kota Dumai,” ujar Indra Yopi.


Dikatakan Indra, kemarin juga ada satu pasien positif yang sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang. “Pasien tersebut adalah warga Kabupaten Pelalawan,” sebutnya.

Sementara Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful  mengatakan, S diketahui positif dari hasil epidemiologi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Dumai terhadap pasien positif NU. “Benar, ada satu tambahan kasus positif,” ujar Syaiful kepada Riau Pos, Selasa (28/4).

Ia mengatakan S menjadi pasien pertama yang dikonfirmasi positif dari penularan lokal. Mengapa S menjadi orang pertama penularan lokal? Karena S  tertular dari rekan kerjanya NU. Mereka sama-sama tenaga medis di Kecamatan Sungai Sembilan. Sementara NU sendiri diketahui tertular saat mengikuti kegiatan pemilihan tenaga kesehatan (nakes) teladan di Kantor Dinas Kesehatan.  “Jadi memang kegiatan nakes teladan ini jadi klaster penularan lokal Covid-19 di Kota Dumai,” terangnya.

Ia mengatakan pihaknya saat ini akan melanjutkan pelacakan kontak terhadap siapa saja yang berkontak langsung dengan S. “Keluarga, rekan kerja dan orang terdekat nantinya akan kami lakukan pemeriksaan dengan rapid test,” ujarnya.

Syaiful mengatakan S sudah diisolasi di RSUD Kota Dumai sejak diketahui positif berdasarkan hasil rapid test. S juga diketahui merupakan pasien positif Covid-19 dengan status orang tanpa gelaja (OTG). “Ke depan tambahan kasus mungkin saja terjadi, karena dari 18 yang positif hasil rapid test, baru 10 orang yang dikonfirmasi positif dengan hasil swab. Artinya masih ada 8 orang lagi berkemungkinan besar positif Covid-19,” tuturnya.

Selain itu Syaiful mengatakan pihaknya juga menerima 7 hasil swab negatif dari laboratorium RSUD Arifin Achmad. Dari hasil negatif itu, ada dua yang berasal dari pasien positif dan sisanya merupakan PDP yang memang dinyatakan negatif Covid-19.

“Satu lagi berasal dari PDP yang meninggal belum lama ini,” tuturnya.

Ia mengatakan dengan adanya hasil negatif dari pasien positif itu, menunjukkan ada perkembangan yang baik, namun hal itu belum menjadi dasar untuk menunjukkan pasien positif Covid-19 sembuh. Karena pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh harus dua kali di nyatakan negatif hasil swab.

“Kalau melihat kondisi klinis semua pasien yang ada, kondisi mereka semua dalam sehat, namun virus masih ada di dalam tubuh mereka,” sebutnya.

Pemeriksaan Swab Bisa Dipercepat
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pada acara nakes teladan tersebut, cukup banyak tenaga kesehatan di Dumai yang mengikuti acara. Agar tidak semakin banyak masyarakat Dumai yang terinfeksi virus corona, pihaknya mempercepat tracing kontak pasien positif.

“Saat itu cukup banyak juga tenaga kesehatan di Dumai yang ikut acara tersebut. Saat ini, semua kontak erat dengan pasien positif sudah kami ambil sampel swab-nya dan sedang diperiksa,” katanya.

Dengan sudah adanya Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad, pihaknya berharap proses pemeriksaan sampel swab bisa lebih dipercepat lagi. Hal ini untuk mengetahui apakah masih ada pasien yang terjangkit virus corona namun belum dirawat.

“Khusus di Dumai ini, memang klasternya sudah cukup besar. Untuk itu perlu dilakukan upaya pemutusan mata rantai penyebaran virus corona,” sebutnya.

Untuk update orang dalam pemantauan (ODP) di Riau, saat ini total berjumlah 51.162, yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 37.778 sehingga yang masih berstatus ODP sebanyak 13.384.

“Untuk PDP, total berjumlah 616, yang sudah dinyatakan sehat dan pulang sebanyak 285, yang meninggal 82, dan yang masih dirawat sebanyak 249. Untuk kasus positif corona total 40, di mana 15 sudah sehat dan empat pasien meninggal dunia,” jelasnya.

PDP Meninggal Sudah 35 Orang
Angka kematian pasien dalam pengawasan (PDP) di Pekanbaru kembali meningkat. Dengan pertambahan empat pasien meninggal dunia, Selasa (28/4), total warga Pekanbaru yang menghembuskan napas terakhirnya dalam status PDP berjumlah 35 orang. Disampaikan dalam rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru, Selasa (28/4) sore empat PDP yang meninggal berasal dari kecamatan berbeda. ‘’Hari ini (kemarin, red) PDP meninggal kembali bertambah empat orang,’’ jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi SpBP.

Diuraikannya, empat PDP meninggal itu ialah AM (40) pria warga Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai. Pasien diketahui memiliki riwayat sesak, batuk, kemudian mulai dirawat 26 April dan meninggal 27 April 2020. Untuk hasil swab belum diketahui. Kemudian N (60) wanita warga Kelurahan Tirta Siak, Kecamatan Payung Sekaki. Pasien diketahui ada penyakit penyerta dan dari hasil radiologi juga ada gambaran radang paru-paru. Masuk dirawat 27 April 2020 dan meninggal di hari yang sama.

Berikutnya adalah ES (78), wanita warga Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai. Pasien diketahui ada gejala batuk, sesak napas dan penyakit penyerta. Masuk rumah sakit 26 April dan meninggal 28 April. Selanjutnya adalah SP (40) pria warga Kelurahan Kedung Sari, Kecamatan Sukajadi. Pasien diketahui ada gejala Covid-19, masuk rumah sakit 27 April dan meninggal 28 April. Hasil swab sudah diambil, namun belum diketahui.(sol/hsb/ali/ted)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook