“Iya, kami terkendala biaya. Kalau untuk berobat, masih bisa pakai BPJS. Namun untuk biaya transportasi dan biaya lainnya kami tidak punya. Apalagi sejak suami saya pergi ke Kalimantan sepuluh tahun yang lalu. Otomatis, hasil memotong karet itulah untuk makan,” ujar Nurita.
Camat Kuantan Mudik, Drs Jevrian Afriady MSi membenarkan adanya salah seorang warganya yang mengalami sakit tersebut. Jevrian mengatakan, masyarakat sekitar sudah mulai memberikan bantuan. Baik secara pribadi maupun secara kelompok dan organisasi. “Kami dari kecamatan juga akan berupaya memfasilitasi bantuan dari luar,” singkat Jevrian.(cr6)