TANAH MERAH (RIAUPOS.CO) - Musibah tanah longsor menerjang enam unit rumah di Jalan AEC, Gang Bekat RT 01/RW 03, Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Inhil sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (27/5). Akibat kejadian itu sekitar 15 jiwa kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka "terjun" ke Sungai Enok.
Sebelumnya, beberapa rumah di lokasi setempat memang sudah nyaris longsor dan hampir terjun ke sungai. Sehingga para pemilik rumah masih sempat menyelamatkan harta benda mereka. Meski begitu ada satu unit rumah di Jalan Pelabuhan yang sama sekali pemiliknya tidak sempat menyelamatkan harta bendanya karena kejadian datang secara tiba-tiba.
Menurut Lurah Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Teuku Muhammad, peristiwa itu terjadi secara mendadak dan cepat. Sehingga salah seorang korban Noris tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. "Longsor ini susulan dari awal bulan lalu. Sehingga ada warga yang sudah mengosongkan rumahnya," ungkap Teuku, Senin (27/5).
Beruntung akibat kejadian itu tidak terdapat korban jiwa. Karena saat akan terjadi misibah tanah longsor warga sudah mengetahuinya. Selain itu peristiwa itu juga terjadi pada siang hari di saat suasana sedang ramai. Sejauh itu, pemerintah kelurahan sudah melaporkan kejadian itu pada pemerintah kecamatan.
"Sebagian korban sudah mengungsi ke tempat-tempat saudara mereka. Sedangkan sebagiannya lagi menitipkan harta bendanya di rumah-rumah para tetangga di sana," katanya.
Sementara itu Camat Tanah Merah Nurmasyah, mengatakan musibah tanah longsor tersebut merupakan rentetan dari musibah yang terjadi pada 13 Mei lalu. Namun saat itu kondisi rumah baru mulai condong dan belum sempat terjun ke sungai. "Sudah banyak yang kosong. Karena warga sudah tahu kalau akan terjadi musibah demikian," jelasnya.
Daerah tersebut memang merupakan daerah rawan longsor sehingga warga harus berhati-hati sebalum terjadi korban jiwa. Dikatakannya, tepat terjadinya tanah longsor merupakan lintasan air yang datang dari laut baik jika akan pasang maupun saat dalam keadaan surut, sehingga tanah di sana mudah terkikis oleh air.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dalam hal ini satuan kerja (Satker) yang ada. Kami berharap apa yang menjadi kebutuhan korban dapat benar-benar dipenuhi," jelasnya sambil mengatakan perlunya pembangunan pembangunan turap lanjutan sepanjang 61 meter.(ind)