PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad sudah menyiapkan ruangan khusus, jika ada masyarakat yang terindikasi terjangkit virus corona. Ruangan tersebut akan menjadi ruang isolasi bagi penderita virus corona.
Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS mengatakan, ruangan khusus isolasi tersebut sudah dipersiapkan sesuai standar penanganan penyakit menular. Selain itu, pihaknya juga sudah membentuk tim yang nanti bertugas memeriksa pasien yang terindikasi terinfeksi Virus Corona. Tim ini nantinya juga yang memutuskan apakah pasien itu positif terinfeksi Virus Coronaatau tidak.
"Kami sudah buat tim, jadi ketua tim nanti yang berhak memutuskan apakah ini suspek atau tidak. Sehingga penanganannya bisa segera dilakukan. Ketua tim yang kami tunjuk adalah dr Indra Yopi, dokter khusus paru. Jadi dokter inilah nanti yang memutuskan suspek Corona atau tidak," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, tim dokter juga saat ini bekerja sama dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan Riau untuk memantau setiap penumpang internasional flight yang masuk ke Pekanbaru. Selain di bandara, tim dokter juga stand by di pelabuhan.
"Dokter-dokter juga sudah disebar di beberapa titik masuk ke Riau. Kami juga menyiapkan kendaraan khusus untuk mengevakuasi jika ada masyarakat yang terkena Virus Corona," sebutnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau Yan Prana Jaya pada Senin (27/1) pagi jug meninjau ke ruang isolasi di RSUD Arifin Achmad. Meski sejauh ini belum ditemukan ada kasus virus corona di Riau, namun menurutnya persiapan tetap perlu dilakukan.
"Mudah-mudahan tidak ditemukan adanya Virus Corona di Riau. Jika terjadi, RSUD sudah siapkan semua peralatan untuk penanganan pasien," sebutnya.
Buat Surat Edaran
Diskes Riau telah mengedarkan surat edaran langkah upaya pencegahan masuknya virus corona. Hal yang sama juga diterima Pemkab Bengkalis. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Bengkalis Alwizar membenarkan pihaknya sudah menerima surat edaran untuk kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit virus corona yang pertamakali ditemukan di Cina.
"Internal dari Diskes, sudah dilanjutkan ke Puskesma dan RSUD," katanya, Senin (27/1).
Alwizar menambahkan pihaknya telah berkordinasi ke instansi terkait guna kesiapsiagaan masuknya virus tersebut. Di Bengkalis belum ditemukan virus corona.
"Saat ini kita siapkan dari pak bupati ke seluruh stakeholder, sebagai bentuk uapaya pencegahan terintergrasi," ucapnya.
Anggota DPR RI asal Riau, Abdul Wahid meminta kepada pemerintah agar segera mengevakuasi seluruh WNI tanpa terkecuali. Hal ini menurutnya untuk memutus mata rantai penyebaran virus dan melindungi WNI agar tidak terjangkit virus yang mematikan tersebut.
"Semua WNI yang ada di wuhan sebaiknya dievakuasi. Karena ini sangat penting," katanya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dengan tegas meminta pemerintah untuk menolak kehadiran warga Cina ke Indonesia sampai kasus tersebut benar-benar sudah selesai dan dipastikan sudah aman. “Berkaitan mengisolasi penyebaran virus corona. Termasuk menyetop sementara warga negara Cina ke Indonesia,” tutupnya.
Diimbau Waspadai Gejala
Meski hingga saat ini belum ditemukan adanya warga Pekanbaru yang terjangkit virus corona, Diskes Pekanbaru sudah mengambil langkah-langkah antisipasi. Puskesmas dan rumah sakit diimbau waspada dengan gejala yang menyertai pasien terjangkit virus tersebut.
Imbauan ini disampaikan dalam bentuk surat edaran (SE) yang ditandatangani Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru Muhammad Amin tertanggal 10 Januari 2020. SE ini garis besarnya berisi tentang antisipasi penyakit pneumonia berat yang belum diketahui etiologinya.
"Di Pekanbaru sampai sekarang belum ada yang terjangkit Virus Corona itu," kata Plt Kepala Diskes Pekanbaru Muhammad Amin, Senin (27/1).
Lebih lanjut, diharapkan kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas se-Kota Pekanbaru melakukan langkah-langkah.
"Mengkoordinasikan ke Diskes Pekanbaru untuk melakukan deteksi, pencegahan, respons, dan antisipasi munculnya kasus-kasus dengan gejala pneumonia berat dengan etiologi tidak jelas seperti kasus di Cina yang berobat di rumah sakit dan puskesmas se-Kota Pekanbaru," jelasnya.(*1/wir/hsb/sol/esi/ali/rpg/ted)