HARGA PUPUK LENGKAPI DERITA PETANI

Kaji Ulang Tata Kelola Sawit

Riau | Senin, 04 Juli 2022 - 12:34 WIB

Kaji Ulang Tata Kelola Sawit
Grafis (DOK: RIAUPOS.CO)

"Impor minyak sawit India per Mei tercatat turun 10 persen ketimbang bulan sebelumnya karena Indonesia sempat melarang ekspor CPO. Cina dan India merupakan konsumen terbesar minyak kelapa sawit dunia, sehingga potensi penurunan pada permintaannya akan menekan harga CPO. Kedua, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati saingan karena bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar global," paparnya.

PKS Meridan di Dumai Tidak Beli TBS Petani
Sementara itu di Kota Dumai, anjloknya TBS harga sawit hanya dirasakan oleh kelompok swadaya atau kelompok petani. Sementara harga TBS untuk mitra pabrik kelapa sawit (PKS) masih tinggi dan stabil.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai, Nuzirwan mengatakan, sampai saat ini belum ditemukan solusi mengatasi permasalahan rendahnya harga TBS di Kota Dumai ini.

"Hancurnya harga TBS merupakan TBS di kelompok swadaya atau petani saja, namun untuk mitra PKS harga TBS masih stabil dengan kisaran harga jual diatas Rp2 ribu per kilonya," ujar Nuzirwan, Senin (27/6).

Saat ini harga TBS di Kota Dumai pada tingkat petani berasa di kisaran harga Rp600 per kg dan di tingkat ram di kisaran Rp800 per kg, tambah Nuzirwan. ‘’Kami dari DKPP sudah mendatangi sejumlah perusahaan kelapa sawit untuk mencari solusi permasalahan harga TBS ini. Namun memang semua keputusan tetap dari pemerintah pusat,’’ ujarnya.

Meski saat ini keran impor sudah dibuka kembali namun ada beberapa persyaratan yang belum bisa dipenuhi oleh PKS maka penumpukan CPO di pusat itu banyak. "Di Dumai ini unit saat ini memiliki dua PKS yakni Murini Samsam dan Meridan. Namun sejak tahun 2021 lalu PKS Meridan sudah tidak lagi menerima TBS dari kelompok tani dengan alasan keputusan pusat, " terang Nuzirwan.

‘’Saat ini harga TBS sudah tidak dikeluarkan lagi oleh PKS, terakhir harga TBS di PKS sebesar Rp1.200, di tingkat ram Rp800 dan di tingkat petani Rp600 per kilo,’’ tambah Nuzirwan.

Harga Bervariasi di Rohil
Harga jual TBS sawit bervariasi di daerah Rokan Hilir (Rohil). Hal itu terungkap pada saat kegiatan pertemuan antara Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Rohil bersama dengan pemda di Bagansiapiapi, baru-baru ini.

Di mana terdapat perbedaan haga di tingkat petani yang ada di antaranya untuk di wilayah Kecamatan Simpang Kanan sekitar Rp1.400 per kilogram. Di wilayah Kecamatan Pujud Rp1.600 per kg. Sedangkan di Kecamatan Bagan Sinembah Raya Rp1.900 per kg, Balai Jaya Rp2.100 per kg, Tanah Putih Sedinginan dan daerah Bangko Pusako Rp1.700 per kg. Sementara di daerah Simpang Benar Rp1.650 dan Rimba Melintang.

Harga yang terendah terdapat di daerah pesisir Rohil seperti Kecamatan Bangko, dan Sinaboi di kisaran Rp1.000 per kg. Asisten III Setdakab Rohil Rahmatul Zamri menyebutkan memang terdapat perbedaan harga untuk setiap wilayah di mana hal itu tentunya dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti jarak untuk distribusi sawit yang berbeda-beda, kondisi jalan yang ditempuh, di mana untuk wilayah pesisir umumnya kerusakan jalan lebih banyak.

"Di sisi lain ada juga daerah dimana petani sawitnya mesti menjual kepada pemborong yang mengangkut TBS mengunakan kapal pengangkut, tentunya biaya yang terjadi lebih tinggi sehingga mempengaruhi harga jual TBS sawit," katanya.

Kondisi itu terjadi di daerah pesisir seperti Pasir Limau Kapas di mana petani menjual kepada pemborong yang mengangkut TBS ke tempat penampungan, mengunakan boat. Akibatnya harga TBS rata-rata di kisaran Rp1.000 per kg, bahkan di bawah harga tersebut.  Begitu juga untuk di daerah Kubu Babussalam di mana rata-rata harga TBS Rp800 per kg.

Untuk permasalahan harga terangnya pihak pemda akan melakukan peninjauan secara rutin ke tempat aktivitas penampungan maupun pabrik kelapa sawit, guna memastikan harga jual/beli TBS, tidak mengalami penurunan yang begitu signifikan, ataupun terjadi tindakan yang sengaja dilakukan oleh pihak tertentu hanya demi meraup keuntungan yang lebih besar sehingga berimbas dengan menimbulkan kerugian bagi kalangan petani sawit.

Wabup Rohil H Sulaiman SS MH mengharapkan pihak PKS maupun perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas perkebunan sawit dapat menerapkan kebijakan yang berpihak bagi kalangan petani.

"Kami harapkan agar kalangan perusahaan, PKS dapat mematuhi aturan yang ada, dalam hal ini terkait dengan pembelian TBS dari masyarakat petani sawit. Jangan sampai masyarakat menjadi dirugikan," katanya.

Dirinya mengingatkan kepada masyarakat petani untuk tidak segan menyampaikan kepada pemerintah maupun perangkat terkait jika mendapati kondisi yang dirasakan hanya merugikan atau tidak berpihak kepada masyarakat.

Di Rokan Hulu, bervariasinya harga jual TBS kelapa sawit petani swadaya di PKS juga dikeluhkan petani sawit. Petani meminta Pemerintah Kabupaten Rohul untuk dapat melakukan pengawasan terhadap harga jual TBS petani swadaya. Petani yang mempunyai kebun sawit, merasa dirugikan.

‘’Kita melihat harga jual TBS petani sawit swadaya di sejumlah PKS di Rohul bervariasi. Meski rendemen sawit petani swadaya berbeda dengan rendemin sawit Pola KKPA. Seharusnya pimpinan PKS tidak terlalu jauh menetapkan harga jual TBS dengan yang ditetapkan Pemprov Riau,’’ ungkap salah seorang petani sawit swadaya Hendri(40) kepada Riau Pos, Rabu (29/6).
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook