(RIAUPOS.CO) -- Jelang penutupan pelaksanaan rangkaian Festival Pusaka Nusantara VII dan Rakernas JKPI 2019 di Karangasem, Bali. Kabupaten Siak menampilkan Syair Siak dan Tari Belo Kampung untuk memperkenalkan seni budaya tradisi Melayu tempo dulu Negeri Istana kepada masyarakat dan pengunjung.
Malam pagelaran seni budaya yang ditaja di Kabupaten Karangasem Bali. Beberapa kesenian tradisional yang ditampilkan seniman dan budayawan asal Kabupaten Siak tersebut, di antaranya penampilan Syair Siak Pusaka dan Tari Kreasi Belo Kampung. Bertempat di Taman Budaya Chandra Buana Kota Amlapura Kabupaten Karangasem, Ahad malam (23/6).
Dalam kesempatan ini, Bupati Siak Alfedri bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Lukman, hadir menyaksikan langsung malam pagelaran kesenian itu.
Ia menyebutkan, penampilan kesenian tradisional tersebut sebagai salah satu cara untuk mempromosikan keunikan kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Siak.
“Salah satu kesenian yang ditampilkan adalah Syair Siak yang Alhamdulillah sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda pada tahun 2018 lalu, dan sudah mendapat pengakuan untuk tingkat nasional,” kata Alfedri.
Alfedri berharap, semoga dengan adanya penampilan kesenian tradisional Siak ini, akan memancing minat wisatawan untuk mengetahui kebudayaan Melayu lebih lanjut dan berkeinginan untuk mengunjungi Siak, karena kata dia Kabupaten Siak terkenal dengan kesenian dan budayanya yang masih dipegang teguh masyarakat.
Selain itu, orang nomor satu Negeri Istana itu juga berharap, dengan memberikan tempat pada berbagai ajang apresiasi seni budaya bergengsi, baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar Kabupaten Siak sebagaimana Festival Pusaka Nusantara tersebut, adat istiadat dan tradisi masyarakat Melayu Siak dapat terus lestari dan hidup di tengah masyarakat sebagai sebuah kebanggaan.
“Yang tak kalah penting, anak-anak muda kita semakin tertarik untuk mempelajari tradisi Melayu dan berbagai bentuk kearifan lokalnya. Karena itulah sebagian penampil di FPN VII di Bali didominasi anak-anak muda asal Siak,” sebutnya.
Demikian pula kata Winda Harniati, pembaca dan penampil Syair Siak yang tampil pada malam itu bersempena pagelaran seni budaya JKPI di Taman Budaya Candra Buana, ia merasa bangga karena dapat berpartisipasi langsung mempromosikan kesenian tradisional Kabupaten Siak di Pulau Dewata.
“Alhamdulillah, saya sangat bangga karena bisa memperkenalkan Syair Siak kepada masyarakat dan pengunjung Festival Pusaka Nusantara VII di Kabupaten Karangasem, Bali,” ucapnya.
Selain Syair Siak, tambah Winda, delegasi seni budaya asal Kabupaten Siak juga menampilkan tari kreasi yang berjudul Belo Kampung yang dibawakan oleh Sanggar Langkah Panglimo.
“Tradisi Belo Kampung adalah upacara adat pembersihan sebuah tempat oleh masyarakat Melayu Siak pada masa dahulu. Tujuannya berdoa kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah agar senantiasa dijauhkan dari bala dan bencana,” jelas Kepala Sekolah SMPN 1 Mempura itu.(adv)