INDRAGIRI HULU

Warga Desa Redang Tenggelam di Sungai Indragiri

Riau | Selasa, 26 Januari 2016 - 10:59 WIB

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Sungai Indragiri dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) kembali makan korban. Kali ini Jurmia (48) warga Desa Redang Kecamatan Rengat Barat. Kuat dugaan korban tenggelam disebabkan oleh, sakit kepala yang dialami mendadak datang.

Sekretaris Desa Redang Kecamatan Rengat Barat Bambang Hermanto ketika dikonformasi mengatakan, kejadian yang dialami korban terjadi pada Senin (25/1) sekitar pukul 08.30 WIB.

Baca Juga :46 Personel Polres Inhu Naik Pangkat di Awal Tahun

“Korban diduga tenggelam lantaran sejumlah peralatannya terdapat disekitar tepian mandi persis didepan kediamannya,” ujar Bambang Hermanto, Senin (25/1).

Dijelaskannya, pagi itu seperti biasanya korban selalu memanfaatkan sungai Indragiri untuk mandi cuci kakus (MCK). Kebetulan pada pagi naas itu, korban bermaksud ingin mencuci piring yang juga diketahui oleh suaminya Abdur Roni.

Namun berselang sekitar 10 menit korban berangkat dari rumah menuju pinggiran sungai dengan jarak sekitar 15 meter, suami korban juga ikut menyusul ke sungai. Suami korban kaget, ketika hanya melihat piring dan gelas serta sendalnya berada  dipinggir sungai.

Dengan kondisi itu, suami korban sempat memanggil korban. Namun tidak sekalipun, suara suaminya disahut korban. Sehingga suaminya, menilai korban sudah tercebur kedalam sungai. “Korban sering sakit-sakitan terutama mengalami sakit kepala. Sehingga hal itu pula yang diduga penyebab korban tercebur ke dalam sungai,” ungkapnya.

Akibat korban tidak berhasil ditemukan, suami korban lalu memberitahukan kepada warga lainnya. Melalui kesepakatan bersama, pencarian langsung dilakukan dengan menggunakan sampan dan pompong. “Hingga pukul 16.00 WIB, korban belum berhasil ditemukan. Sementara pencarian sudah mencapai sekitar 10 kilometer arah ke hilir sungai,” terangnya.

Sementara itu Kepala Penanggulan Bencana Daerah (KPBD) Kabupaten Inhu Arifwan S.Sos Msi mengatakan, pihaknya telah menurunkan perahu karet dengan tujuh personel. “Pencarian dilakukan dengan cara memberi ombak di lokasi-lokasi yang dicurigai,” ucapnya.

Menurutnya, sebagaimana pengalaman biasanya, korban tenggelam baru akan muncul ke permukaan dengan waktu sekitar 24 jam. Namun demikian, kepada warga dipanjang aliran sungai, telah diberi tahu tentang adanya korban tenggelam. “Dengan harapan, warga yang mengetahui dapat mengabari kepada pihak keluarga atau KPBD,” terangnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook