PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) mendatangkan 32 ribu vaksin antirabies. Vaksin tersebut akan didistribusikan ke kabupaten/kota untuk diberikan kepada hewan peliharaan guna mengantisipasi penyakit rabies.
Kepala Dinas PKH Riau Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan drh Faralinda mengatakan, dari 32 ribu vaksin tersebut, yang saat ini sudah sampai di Riau sebanyak 3 ribu dosis. Sedangkan sisanya diperkirakan akan tiba di Riau pada pekan ini hingga pekan depan.
“Untuk vaksin sebanyak 3 ribu dosis yang merupakan dropping dari pemerintah pusat sudah sampai di Riau. Sedangkan yang 29 ribu lagi, kalau tidak pekan ini, pekan depan juga sudah sampai di Riau,” katanya, Senin (24/7).
Lebih lanjut dikatakannya, untuk 3 ribu dosis vaksin yang sudah sampai di Riau tersebut, selanjutnya didistribusikan ke daerah yang baru saja ditemukan kasus baru, seperti yang terjadi di Kabupaten Siak. “Dari 3 ribu dosis vaksin, 2 ribu dikirim ke Siak. Karena di sana ditemukan kasus baru. Jadi lebih ke prioritas daerah yang sudah ada kasusnya,” sebutnya.
Namun demikian, jika nantinya vaksin tambahan sebanyak 29 ribu dosis sudah sampai ke Riau. Maka kabupaten/kota lainnya juga akan mendapatkan kiriman vaksin tersebut, kecuali Kabupaten Kepulauan Meranti. “Semua akan ada alokasinya setelah vaksin datang, kecuali Meranti karena di sana sudah bebas rabies,” ujarnya.
Sementara itu, di Pekanbaru permintaan vaksin rabies pun mulai meningkat akhir-akhir ini. Hal ini disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Pekanbaru drh Rita Setyawati, baru-baru ini.
”Memang ada peningkatan permintaan vaksin rabies akhir-akhir ini. Ini semua terjadi karena kesadaran masyarakat juga tinggi terhadap virus rabies. Kasus pelaporan hewan tergigit juga tinggi. Sekitar 162 ekor hewan peliharaan dilaporkan mengalami gigitan. Enam ekor di antaranya positif rabies dan langsung dilakukan pengobatan,” kata Rita.
Saat ini, Distankan masih membuka layanan vaksin rabies gratis yang bisa dimanfaatkan oleh warga yang ingin memvaksinasi hewan peliharaannya. Masyarakat bisa datang ke Kantor Distankan di Jalan Ibrahim Sattah atau tepatnya di samping La Fusion Vanhollano Bakery.
Atau bisa datang ke pelayanan vaksinasi rabies yang juga dibuka di Puskeswan Tenayan setiap Selasa pada pukul 09.00-12.00 WIB. Vaksin rabies juga bisa didapatkan di Puskeswan Rumbai setiap Rabu pukul 09.00-12.00 WIB. ”Vaksin rabies gratis. Yang penting, hewan sehat dan berumur di atas tiga bulan,” jelas Rita.
Dokumen tanda adopsi hewan peliharaan tak diperlukan. Distankan yang akan memberi buku vaksinasi sebagai tanda hewan tersebut sudah divaksinasi rabies. ”Semoga dengan tingginya kesadaran masyarakat ini akan banyak hewan peliharaan yang mendapatkan vaksinasi rebies di Pekanbaru,” katanya.
Meski di Pekanbaru ada 162 hewan peliharaan mengalami gigitan dan 6 hewan positif rabies (Januari-Juni 2023), Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru memastikan tidak ada warga Pekanbaru yang positif rabies. Kadiskes Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, mengatakan hingga kini belum ada laporan terkait kasus rabies di Kota Pekanbaru.
Berdasarkan data Diskes Kota Pekanbaru, sejak tahun 2022 lalu hingga Juni 2023 tidak kasus positif rabies. Pada tahun 2022, ada 139 kasus yang terkena Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR). Dari total kasus gigitan, tidak ada yang dinyatakan atau positif rabies. Sementara pada tahun 2023 hingga Juni, ada 188 kasus GHPR. ‘’Dari jumlah itu, tidak ada yang positif rabies,’’ ujar Zaini, Senin (24/7).
Sementara itu, di Siak lima kasus baru anjing yang positif rabies muncul. Tak hanya itu, anjing tersebut juga menggigit lima warga Siak, Sabtu (22/7). ‘’Hasil pemeriksaan laboratorium hari ini (kemarin, red), anjing yang menyerang lima warga ini positif rabies,’’ ujar Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Siak Giatno, Senin (24/7).
Dengan positif rabies, maka pihaknya sudah mendapatkan pasokan 2.000 dosis vaksin rabies untuk disuntikkan kepada hewan peliharaan berupa ajing, kucing, dan kera yang ada di Kabupaten Siak. Dari 14 kecamatan, ada tiga wilayah rawan rabies yakni Tualang, Minas, dan Kandis.
Disebutkan Giatno, Dinas Peternakan akan turun bersama timnya untuk memastikan hewan peliharaan berbebas dari rabies. “Untuk hewan yang berkeliaran di jalanan, jika ada yang bisa menangkapnya tetap kami suntik,” kata Giatno.