PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Untuk menekan penyebaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Provinsi Riau, pemerintah pusat mengirimkan sebanyak 4.200 dosis vaksin PMK.
Anggota Tim Satgas Penanganan PMK Riau M Edy Afrizal mengatakan, jika dilihat dari kasus PMK yang ada saat ini, sejumlah dosis tersebut dianggap masih cukup untuk keperluan vaksinasi hewan ternak di Riau.
"Sebanyak 4.200 dosis vaksin ini merupakan pengiriman tahap pertama, nantinya akan ada pengiriman vaksin lagi secara bertahap sesuai dengan keperluan daerah," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, sejauh ini secara nasional pengadaan vaksin PMK sudah sebanyak 800 ribu dosis. Jumlah itu akan dibagi kepada 19 provinsi yang saat ini terkonfirmasi PMK.
"Nanti dalam waktu dekat ini akan ada pengadaan lagi sekitar 1 atau 2,2 juta dosis vaksin secara nasional. Maka, nanti akan didistribusikan kembali sesuai dengan keperluan daerah masing-masing," ujarnya.
Edy menyebut, diperkirakan sebanyak 4.200 dosis vaksin ini akan tiba di Riau hari ini, Sabtu (25/6) . Sembari menunggu vaksin, vaksinator atau petugas yang akan menyuntikkan vaksin juga sudah disiapkan. "Vaksinator juga sudah disiapkan, langkah cepat tersebut diambil supaya virus PMK tidak terus menyebar di Riau," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau drh Faralinda Sari mengatakan, hingga saat ini petugas dari Dinas PKH Riau dan dari dinas peternakan kabupaten/kota terus memantau hewan ternak di Riau yang terpapar PMK. Sejauh ini beberapa daerah yang sebelumnya sempat ditemukan kasus PMK, sapinya sudah banyak yang sembuh.
"Hingga saat ini ada 92 ekor sapi yang sebelumnya terkena PMK yang sudah sembuh, jadi masih ada 190 ekor lagi yang belum sembuh," katanya.
Hingga saat ini total kasus PMK di Riau sudah mencapai 284 kasus yang tersebar di enam kabupaten. Di antaranya di Kabupaten Bengkalis 100 ekor, Rokan Hulu 88 ekor, Siak 43 ekor, Indragiri Hilir 24 ekor, Kampar 16 ekor dan di Kabupaten Indragiri Hulu 13 ekor.
"Saat ini kondisi sapi sapi yang dinyatakan sembuh tersebut kondisi kesehatan sudah membaik. Hasil pemeriksaan sampelnya pun sudah negatif. Namun sapi tersebut masih diisolasi karena meski sudah sembuh dan negatif, potensi penularannya masih bisa terjadi," ujarnya.
Sementara untuk sapi yang mati akibat PMK di Riau bertambah satu kasus lagi. Sebelumnya hanya ada satu kasus sapi mati di Kampar akibat PMK. "Jadi totalnya sudah ada dua ekor sapi yang mati di Riau akibat PMK. Satu di Kampar satu lagi di Siak," ujar drh Fara.(ade)