Pemprov Riau Tingkatkan Populasi Sapi

Pekanbaru | Jumat, 11 Agustus 2023 - 10:20 WIB

Pemprov Riau Tingkatkan Populasi Sapi
Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berupaya meningkatkan populasi ternak sapi untuk mencapai swasembada daging. Dengan kebutuhan daging per kapita tiga kilogram (Kg), maka total kebutuhan daging dalam setahun harus mencapai 19.480 ton atau setara dengan 152.659 ekor sapi pertahun.

Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar mengatakan, Pemprov Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau sudah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan produksi daging selama beberapa tahun terakhir.


Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi daging di antaranya adalah dengan peningkatan populasi ternak melalui optimalisasi reproduksi (inseminasi buatan, kawin alam dan transfer embrio) dan pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat. 

“Dari inseminasi buatan yang dilaksanakan di 12 kabupaten/kota, telah dapat menambah populasi ternak sehingga dapat meningkatkan produksi daging. Tahun 2022 dari 32.711 akseptor telah lahir 22.088 ekor anak sapi. Dari tahun 2020 sampai 2022 telah lahir anak sapi sebanyak 72.018 ekor anak sapi dari hasil optimalisasi reproduksi, terutama dari inseminasi buatan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, disamping melaksanakan inseminasi buatan, upaya lain yang dilaksanakan untuk peningkatan populasi dalam rangka peningatan produksi daging ialah dengan pengadaan bibit ternak yang akan dijadikan indukan.

“Tahun 2022 sebanyak 612 ekor sapi, tahun 2023 ditargetkan ternak yang disitribusikan kepada 60 kelompok dengan rincian sapi 175 ekor, kerbau 28 ekor, kambing 380 ekor dan ayam 12.000 ekor. Sampai Juli 2023 sudah didisitribusikan 105 ekor sapi ke 14 kelompok,” jelasnya.

Selanjutnya, gubri juga menyampaikan, tidak hanya populasi ternak sapi, berbagai upaya juga dilakukan Pemprov Riau dalam meningkatkan produksi perikanan. Sektor yang menjadi prioritas, kata gubri, adalah memacu pertumbuhan produksi perikanan budidaya dan tangkap dengan menjadikan indikator Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya (NTPi).

Mantan Bupati Siak dua periode itu menjelaskan, nilai NTN dari tahun 2019 sampai dengan 2022 sudah mencapai 100 persen, yaitu pada  2019 dari 100,21persen menjadi 104,54 persen pada tahun 2022. Pada Triwulan II 2023 nilai NTN mencapai 105,06 persen, dan NTPi triwulan II 2023 adalah 99,35 persen.

“Untuk hasil produksi perikanan dari tahun 2019 yaitu sebesar 246.222,00 ton meningkat menjadi 259.629,13 ton pada tahun 2023, yang didominasi oleh usaha perikanan budidaya dan perikanan tangkap,” jelasnya.

Melalui program perikanan budidaya, lanjutnya, sejak tahun 2019 sampai 2023 Pemprov Riau telah memberikan bantuan kepada masyarakat pembudidaya Kepulauan Meranti. Bantuan tersebut, tuturnya, berupa benih Kakap Putih sebanyak 340.000 ekor, serta bantuan Keramba Jaring Apung (KJA) sebanyak 214 kantong, coolbox, dan alat tangkap. 

“Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya bantuan yang sudah diberikan berupa asuransi bagi 767 orang pembudidaya ikan, kerang dan bantuan sarana dan prasarana budidaya lainnya,” ujarnya.

Bagi pembudidaya air tawar, bantuan berupa benih ikan air tawar sebanyak 346.000 ekor. “Pada Program Perikanan Tangkap, sejak tahun 2019 sampai 2023 memberikan bantuan kepada nelayan berupa alat tangkap ikan sebanyak 5.876 unit, kemudian bantuan kapal penangkap ikan 224 unit, serta bantuan mesin kapal perikanan sebanyak 32 unit, yang tersebar di 12 kabupaten/kota,” katanya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook