PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bertempat di lobi Selat Panjang Gedung Anjungan Seni Idrus Tintin, Bandar Serai, digelar persembahan pameran seni rupa yang bertema “Ilusi Dalam Rupa” oleh UPT Bandar Serai di bawah Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Acara berlangsung pada 25- 28 April.
Seluruh perupa sudah hadir di Pekanbaru dan sudah menyiapkan tempat acara sejak Rabu (24/4). Nantinya foto akan dipajang di kayu. Sementara acara akan dimulai pukul 10.00 WIB dan rencananya dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Zulfahmi.
Hal itu diungkapkan Penta Adrianus W, Staf Tata Usaha Bandar Serai (bukan Kepala UPT Bandar Serai seperti berita kemarin). Penta yang mewakili Kepala UPT Bandar Serai Raja Indra Suhairi mengungkapkan, di hari pertama akan dilaksanakan pembukaan di lobi Selat Panjang. Di tempat yang sama pada hari kedua, Jumat (26/4), akan diadakan diskusi bersama dengan para perupa yang turut hadir. Masyarakat pun diharapkan untuk menghadiri. Di hari tiga, Sabtu (27/4) akan diadakan menggambar bersama.
“Sebulan sebelumnya sudah diadakan seleksi, sekarang tinggal hasil seleksi yang dipajangkan. Karya yang masuk seleksi berkisar 48,” ungkapnya.
Pemantik diskusi yang juga Kurator, Hamzah MSn menyampaikan, terkait tema Ilusi Dalam Rupa berkaitan dengan seni rupa Riau menyongsong milenial. Penilaian dalam penyeleksian karya yang dinilai bukan senimannya namun karyanya.
“Karya yang dinilai terutama sesuai dengan tema, otomatis akan lulus seleksi. Secara mendalam bukan hanya tema, tentu dari sisi makna, filosofis, bahasa fisual serta bahasa visual yang digunakan,” jelasnya.
Menurutnya, perupa ataupun seniman Riau dari tahun ke tahun tidak bertambah maupun tidak berkurang. Merata seniman masih itu juga. Namun, ada satu dua seniman muda.
“Di sini ada yang perlu dipertanyakan, artinya ketika dihadapkan zaman milenial maka umur akan dilihat, karya akan dilihat. Benang merah pun akan terlihat seperti umurnya yang telah lajut namun karyanya masih milenial. Tetapi ada yang secara umur, senimannya masih muda karyanya sudah mewakili milenial. Ini lah menariknya,” terangnya.
Lebih lanjut, seniman yang berjumlah 24 orang dari setiap kabupaten/kota di Riau mengirim karya dua sampai tiga. Setelah diseleksi, harus sesuai dengan kuota yang harus dipemerkan yaitu berjumlah 48 karya.
Selian karya yang terseleksi seniman juga membawa karya pendamping.
“Seniman terbanyak dari Pekanbaru, berkisar 11 orang. Selebihnya dari kabupaten/kota lain. Ukuran banyaknya seniman dilihat dari banyaknya yang mendaftar hingga mengikuti seleksi. Lebih banyak seniman tentunya lebih banyak yang diakomodasi,” paparnya.
Ia pun berharap, sebagai kurator tentunya iven ini menjadi batu loncatan untuk terus berkembang seni rupa Riau. Meningkat ke jenjang nasional bahkan internasional. Sehingga seniman semakin produktif dan kreatif dalam berkarya. “Seniman selalu bersinergi, seperti yang sudah dilakukan oleh pemerintah agar kiranya dapat selalu membina dan berlanjut ke tahap yang lebih besar lagi. Seniman tidak hanya ikut iven, namun seniman juga sebagai materi kunjung wisata untuk provinsi Riau secara keseluruhan,” harapnya.(*3)