Petugas Kesehatan Ikuti Latihan Konseling

Riau | Kamis, 25 April 2019 - 11:55 WIB

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Sebanyak 82 petugas layanan kesehatan dari rumah sakit milik pemerintah maupun swasta serta klinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bengkalis mengikuti pelatihan konseling dan tes HIV.

Pelatihan yang digelar  selama tiga hari mulai Selasa hingga Kamis (23 – 25/4) diselenggarakan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bengkalis bekerja sama dengan Diskes Provinsi Riau. Pesertanya terdiri atas tenaga dokter umum, perawat, bidan dan analis kesehatan.

Baca Juga :Ingin Tidur Makin Berkualitas, Inilah 7 Makanan Kaya Nutrisi yang Bisa Bantu

Kasi P3M Dinas Kesehatan Provinsi Riau sebagai Ketua Panitia Pelaksana, H Yan Vetris SKM MKes, Rabu (24/4) mengatakan, tujuan dari pelatihan ini agar semua fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Bengkalis mampu melaksanakan konseling dan tes HIV.

Metoda pelatihan dibagi menjadi tiga bagian, yakni untuk tenaga medis dibekali dengan pengetahuan konseling. Kemudian untuk tenaga administrasi dibekali pengetahuan penguasaan aplikasi serta praktikum. Sedangkan untuk tenaga analis kesehatan dibekali pengetahuan pemeriksaan sampel darah HIV dan praktikum di Puskesmas Bengkalis.

Kepala Diskes Bengkalis dr Ersan Saputra TH diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Alwizar SKM memberikan apresiasi kepada pihak Diskes Provinsi Riau yang telah menyelenggarakan kegiatan ini di Kabupaten Bengkalis.

Menurut Alwizar, konseling dan tes HIV merupakan pintu masuk untuk mengetahui apakah seseorang atau pun pasangannya risiko tinggi terhadap HIV-AIDS. “Jika sudah diketahui, maka dapat ditentukan langkah-langkah pengobatan dan mencegah terjadinya penularan dari seseorang kepada orang lain.” jelas Alwizar.

Seperti diketahui, jumlah penderita HIV-AIDS di Kabupaten Bengkalis sebanyak 64 orang dan telah meninggal sebanyak 8 orang. Untuk itu Alwizar menilai pelatihan ini sangat tepat, agar nanti jumlah penderita seluruhya dapat ditemukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.

“Masalah HIV-AIDS seperti fenomena gunung es. Apabila ditemukan satu kasus, maka sesungguhnya kasus yang belum ditemukan jauh lebih besar,” ungkap pria yang akrab disapa Awi ini.(evi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook