PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Rumah Sakit (RS) Awal Bros Pekanbaru membuka vaksinasi Covid-19 drive thru pertama di Riau. Pembukaan ini dilaksanakan di RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru, dan diresmikan langsung Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, Rabu (24/3).
Dalam sambutannya, Dante mengatakan dalam penanganan Covid-19, tak bisa hanya dilaksanakan oleh pemerintah daerah saja, melainkan juga sektor swasta seperti Rumah Sakit Awal Bros.
"Peran rumah sakit swasta juga sangat diperlukan, termasuk program vaksinasi drive thru. Kita berpacu dengan waktu, semakin cepat kita tangani, semakin cepat selesai," ujarnya.
Diakuinya, peran rumah sakit sangat besar dalam mengkondisikan dan menyelamatkan ratusan nyawa dari virus asal Wuhan ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan, yang ambil peran dalam menghadapi pandemi selama ini.
"Kami berharap RS Awal Bros terus berperan dalam penanganan Covid-19 sampai selesai, meskipun kita tak tahu kapan ini berakhir," ucapnya.
Acara peresmian ini juga dihadiri Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, dan CEO RS Awal Bros Hospital Group Arfan Awaloeddin, serta Direktur Rumah Sakit Awal Bros Sudirman Jimmy Kurniawan. Jimmy menyampaikan, acara ini merupakan kerja sama antara RS Awal Bros, Kemenkes, Dinas Kesehatan Provinsi.
"Rumah Sakit Awal Bros juga menggandeng Grab serta taksi konvensional lainnya dengan menyediakan lokasi, tata laksana yang efisien dan tenaga kerja yang kompeten serta mengelola alur komunikasi dengan calon penerima vaksin termasuk melakukan proses penyaringan awal yang dilakukan secara online," ujarnya.
Inovasi yang dilakukan oleh RS Awal Bros yang telah memiliki layanan unggulan pusat vaskinasi, khusus untuk pelayanan vaksin Covid- 19 secara drive thru adalah terlebih dahulu melakukan praregistrasi secara online. Pelayanan ini tersedia di RS Awal Bros Sudirman, RS Awal Bros A Yani, dan RS Awal Bros Panam.
Ada empat tahap yang akan dilalui oleh peserta saat menjalankan vaksinasi drive thru yaitu, registrasi online, skrining (penapisan), vaksinasi, dan monitoring. Semenrtara itu, Head Public Affair Grab Indonesia seluruh Sumatera Siswantoro menuturkan, pihaknya mendukung vaksinasi ini, baik dari operasional maupun dari mitra pengemudi Grab.
Siswantoro berharap, dengan percepatan vaksinasi, masyarakat Riau bisa cepat divaksin dan tepat sasaran, sehingga pandemi ini dapat segera berakhir, dan mitra pengemudi mendapatkan hasil yang prima.
"Kami ada 1.000 mitra yang siap ikut proses vaksinasi ini. Semoga dengan vaksinasi ini, masyarakat tahu jika driver Grab sudah safety dan tidak khawatir lagi untuk pakai Grab. Mari kita bersatu melawan Covid-19," ujarnya.
Riau Belum Termasuk Penerima AstraZeneca
Kemenkes RI saat ini telah mendistribusikan vaksin AstraZeneca di beberapa provinsi di Indonesia. Namun, dari pendistribusian tersebut belum ada yang dikirim ke Riau. Wamenkes Dante S Hurbawono mengatakan, saat ini pihaknya telah mendapatkan vaksin AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis. Namun vaksin tersebut baru didistribusikan ke Pulau Jawa dan Bali.
"Vaksin itu sudah didistribusikan di beberapa daerah yang dinilai memerlukan distribusi vaksin terlebih dahulu. Seperti Bali, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan beberapa provinsi lainnya," kata Wamenkes.
Sedangkan Riau, lanjut Wamenkes, kemungkinan juga akan mendapatkan jatah vaksin AstraZeneca. Hanya saja untuk tahap selanjutnya.
"Mungkin nanti Riau akan mendapatkan juga. Untuk tahap pertama karena expired akan jatuh pada tanggal 1 Mei, maka di Riau belum bisa mendapatkannya karena stok vaksin di Riau juga masih cukup untuk tahap yang sekarang sedang berlangsung," ujarnya.
Saat ditanya, apakah di penyuntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca di beberapa provinsi yang telah mendapat distribusi vaksin ada kendala, sebab di beberapa negara vaksin itu dikeluhkan. Wamenkes menyebutkan tidak ada kendala berarti.
"Memang ada beberapa yang mengatakan akan ada perubahan atau efek samping setelah divaksin AstraZeneca, tapi itu presentasenya kecil. Dan ternyata setelah dilakukan evaluasi oleh WHO dan BPOM Eropa ternyata masih aman untuk kegiatan vaksinasi," sebutnya.
Dalam pada itu Wamenkes mengapresiasi kegiatan vaksinasi dengan target 5.000 orang yang digelar Relawan Peduli Covid-19 Riau di Hotel Mutiara Merdeka, Rabu (24/3).
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Apalagi dalam waktu bersamaan Relawan Peduli Covid-19 Riau mempu menyelenggarakan kegiatan donor darah, plasma konvalesen dan juga vaksinasi. Bahkan, kegiatan ini dapat menjadi percontohan bagi sejumlah tempat lain di Indonesia," tutur Dante.
Sementara itu Ketua Pelaksana Relawan Peduli Covid-19 Riau Dirmanto Chang mengatakan, kunjungan Wamenkes kali ini berhubungan dengan kegiatan bakti sosial yang dilakukan Relawan Peduli Covid-19. Menurutnya, Relawan Peduli Covid-19 dalam waktu bersamaan memang sedang mengadakan dua event besar. Yaitu gerakan 3.000 kantong darah Ramadan yang digelar di Hotel Furaya dan vaksinasi massal untuk lansia dan pelayan publik dengan target 5.000 vaksin di Hotel Mutiara Merdeka.
"Kami mendapat atensi dari Wamenkes sehingga beliau menyempatkan diri untuk meninjau pelaksanaan dua event ini. Ini termasuk kegiatan yang sangat bermanfaat dan baru ada di Riau," ucap Dirmanto.
Lebih lanjut, selama 3 hari pelaksanaan, sudah ada 2.165 pendonor yang sukses melakukan donor darah.
"Untuk hari ini (kemarin, red) saya prediksi mencapai 700 pendonor. Kami sangat optimis target 3.000 kantong darah bisa tercapai, bahkan melampaui target. Sementara itu untuk plasma konvalesen, ada 30 calon pendonor plasma konvalesen namun dari jumlah tersebut 21 orang gagal memenuhi persyaratan dan hanya ada 9 yang memenuhi persyaratan dan akan melakukan donor di UTD PMI Pekanbaru," jelasnya.
Bahkan, di hari pertama pelaksanaan kegiatan vaksinasi ini sudah tercatat sebanyak 1.135 orang yang sukses divaksin. Di mana terdapat 200 lebih orang merupakan dari lansia atau 22 persen, sedangkan sisanya merupakan pelayan publik.
Pada bagian lain Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, per Rabu terdapat penambahan 125 pasien positif. Total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 33.864 orang. Sedangkan pasien yang sembuh bertambah 141 pasien sehingga total 31.862 orang yang sudah sembuh.
"Untuk kabar dukanya, juga terdapat lima pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 828 orang," katanya.
Dijelaskan Mimi, dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 396 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 778 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri tinggal 1.174 orang," ujarnya.(anf/sol/ayi)