TOLAK BANGUN WADUK SERBAGUNA

Kami Tak Mau Desa Kami Tenggelam

Riau | Selasa, 24 April 2018 - 10:18 WIB

Kami Tak Mau Desa Kami Tenggelam
UNJUK RASA: Massa yang tergabung dalam Aliansi Penolak Waduk Rokan berunjuk rasa di gerbang kantor Gubernur Riau Jalan Sudirman, Pekanbaru, Senin (23/4/2018). Dalam aksinya mereka menolak pembangunan Waduk Serbaguna Lompatan Harimau di Kabupaten Rokan Hulu. (MHD AKHWAN/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satu dari belasan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo di Riau mendapat protes keras masyarakat. Proyek itu adalah pembangunan Waduk Serbaguna Lompatan Harimau di Rokan IV Koto, Rokan Hulu (Rohul). Aksi penolakan terjadi Senin (23/4).

Tidak hanya di Rohul, tapi juga di ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. PSN bernilai hingga Rp1,2 triliun tersebut memang sudah dicanangkan bakal dilaksanakan di Riau sejak 2017 setelah ditetapkan Presiden.

Baca Juga :Pemilu di Indonesia Paling Singkat Sekaligus Paling Rumit

Namun jelang dimulainya detail engeenering design (DED) pada 2018 ini oleh pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera III Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), masyarakat sudah lebih dulu menolak.

Di Pekanbaru, aksi ini sempat melumpuhkan Kota Bertuah selama hampir satu jam saat lalu lintas sibuk. Aksi digelar di pagar depan kantor gubernur, Jalan Sudirman Pekanbaru. Dimulai sekitar pukul 14.30 WIB dan berlangsung hingga pukul 17.30 WIB. Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dengan petugas keamanan dari kepolisian dan satpol PP yang berjaga ketika mencoba menerobos masuk ke dalam kantor gubernur, namun gagal.

“Dengan tegas kami menolak pembangunan waduk di Rokan IV Koto, pertimbangan atas penenggelaman desa seperti yang terjadi di PLTA Koto Panjang jangan diulangi. Kami hadir menyampaikan aspirasi orangtua dan adik-adik kami,” ujar Koordinator Aksi Aliansi Penolakan Waduk Rokan Rian Wahyudi.

Sementara itu staf Walhi Ali Mahmuda yang melakukan pendampingan terhadap empat desa di Kecamatan Rokan IV Koto ini mengungkapkan pembangunan Waduk Serbaguna Lompatan Harimau akan menghilangkan tradisi yang sudah berumur ratusan tahun di masyarakat.

“Sebut saja Iriak Gonjai, potensi ekowisata Goa Kelambu Kuning, juga di sana masuk kawasan kediaman Syafruddin Prawiranegara yang kita ketahui merupakan presiden pemerintah darurat saat Jogjakarta dikuasai Belanda,” paparnya dalam barisan massa.

Setelah puas berorasi, massa juga sempat saling dorong dengan petugas. Mereka meminta ditemui Plt Gubernur Riau H Wan Thamrin Hasyim. Namun karena Plt Gubernur dalam kondisi kurang sehat maka hanya diwakili Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie dan Kadis LHK Riau Ervin Rizaldi serta pihak dari BWSS III Ditjen SDA Kementerian PUPR RI yang berkantor di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook