KOTA (RIAUPOS.CO) - Wali kota Pekanbaru Dr Firdaus MT mengaku akan kembali melakukan mutasi bagi pejabat setingkat eselon II. Namun pejabat yang akan dimutasi tersebut hanya pejabat yang dinilai tidak maksimal dalam bekerja sesuai penilaian tim Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjakat).
“Mutasi atau penyegaran pejabat eselon II akan tetap dilakukan dalam waktu dekat ini. Tapi mungkin tidak untuk semua pejabat eselon II, hanya beberapa posisi yang dinilai tidak maksimal saja,” kata Firdaus.
Untuk itu, sebelum melakukan assessment, maka pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan tim Baperjakat yang ditunjuk untuk melakukan penilaian kinerja para pejabat tersebut. Pasalnya, mutasi pejabat bukan karena suka atau tidak suka, melainkan harus melihat kinerjanya.
“Jadi untuk posisi pejabat mana saja yang akan di assessment, nanti tim Baperjakat yang menilai. Rencananya, assessment nantinya juga akan terbuka bagi seluruh pejabat di Riau, karena mengingat, Pekanbaru adalah ibu kota Riau,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Firdaus juga menyebut, assessment juga mungkin dilakukan untuk posisi sekretaris daerah. Meskipun baru saja dikukuhkan, tapi kemungkinan untuk dilakukan pergantian masih terbuka sesuai kinerjanya selama enam bulan ke depan.
“Saya katakan saat pengukuhan kemarin, para pejabat saya kasih waktu sampai enam bulan. Kalau enam bulan itu kinerjanya tidak bisa mencapai harapan, ya kita ganti semua termasuk Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru,” sebut Firdaus.
Saat ditanyakan apakah jabatan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru yang diemban M Noer, akan tetap dipertahankan hingga jabatan Firdaus-Ayat, berakhir ditahun 2022. Wali kota dua periode tersebut membantahnya.
“Belum tentu juga. Semua bisa diganti. Tapi, pergantian harus tetap berdasarkan evaluasi,” jelasnya.(lin)
(Laporan Soleh Sahputra, Kota)