INTERUPSI

Tahun Politik ’’Musim Bertanam Tebu”

Riau | Selasa, 24 April 2018 - 09:52 WIB

Tahun Politik ’’Musim Bertanam Tebu”

Mereka adalah para penanam tebu di bibir yang berharap bisa panen suara pada pemilu 2019. Karena itu sekarang saatnya semua harus cerdas dan memaknai seruan filsuf Perancis abad 14 Nicholas de Frand yang mengatakan “Membangun negara dengan penuh kepalsuan dan kebohongan adalah laknat bagi peradaban masa depan negeri”.

Jangan pernah simpulkan kebenaran dari harapan janji-janji manis politisi, tetapi simpulkanlah kebenaran dari fakta kebiasaan perilaku yang ternampak jauh-jauh hari sebelumnya. Sebagaimana yang dikatakan Mahatma Gandhi. “Pikiran seseorang menjadi tindakannya, tindakannya menjadi perilakunya, perilakunya menjadi kebiasaannya”.

Baca Juga :Ada Pemungutan dan Perhitungan Suara di Kuansing, Rupanya Simulasi

Itu berarti kebiasaan seseorang akan menjadi kerakternya yang mewarnai dalam proses mentukan sikap.  Sementara politisi khususnya penulis sendiri , diingatkan pesan bijak mantan Presiden Amerika Serikat Theodore Roosevelt yang mengatakan “Jika anda berhasil menipu diri di dalam keremangan fajar, anda akan ketahuan di bawah sorotan lampu”.

Kalau pesan Theodore Roosevelt ini dikontruksi lebih jauh, dapat dikatakan hati-hatilah para politisi dan pemimpin menyampaikan janji-janji manisnya, karena rakyat telah mengalami pembelajaran politik secara alami untuk menghukum politisi atau pemimpin yang mengalami obesitas janji pada Pemilu 2019.

Tidak percaya? silakan terus bertanam tebu di bibir, lalu bersiaplah gagal panen. Karena lahan-lahan jiwa rakyat pasca reformasi sudah kering kerontang dan retak-retak akibat kemarau kebijakan yang tidak pernah turun berpihak ke jantung mereka.

Dipastikan rakyat tidak akan lagi membiarkan tumbuh benih janji-janji manis yang di tabur para penanam tebu di bibir. Rakyat sudah jenuh dan cenderung kecewa menyaksikan melo drama eksen yang diperankan para aktor penanam tebu di bibir.

Yang pasti detik ini kehebohan musim lima tahunan itu datang lagi. Namanya Pemilu. Istimewanya 2019 pemilu legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) dilaksanakan serentak. Berharap tidak bertanam tebu manis di bibir, tetapi bertanam padi menunaikan janji. Amin.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook