(RIAUPOS.CO) -- Kebakaran hutan dan lahan di Riau membuat wilayah Kabupaten Bengkalis berkabut asap tebal. Akibatnya, orang tua di negeri junjungan ini merasa khawatir terhadap penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menimpa anak mereka.
Kekhawatir seperti dirasakan oleh Zauyah warga Desa Airputih, Kecamatan Bengkalis. Menurutnya, asap tidak sehat sudah semakin parah sejak sepekan belakangan sehingga siswa sekolah diliburkan.
“Kendatipun sekolah diliburkan sepekan ini karena asap, namun banyak anak-anak teman saya pada demam, disertai batuk dan pilek. Setelah dibawa ke dokter disebabkan oleh asap,” kata Zauyah, Ahad (22/9) .
Kekhawatiran perempuan tiga anak ini sungguh beralasan. Sehingga dia melarang anaknya yang baru duduk di bangku TK, Kota Bengkalis agar tidak beraktivitas di luar rumah.
“Khawatir ya pastilah, karena kalau sakit tentunya perlu biaya mahal untuk berobat. Makanya sepanjang sekolah diliburkan anak saya hanya bermain di dalam rumah,” terangnya.
Terpisah, Ervina warga Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis memiliki dua orang anak kecil mengalami demam dikarenakan asap diakibatkan oleh karhutla selama ini terjadi.
Alika (5) anak keduanya mengalami demam dengan gejala batuk dan pilek. Bahkan anak pertamanya Rafik (10) juga mengalami gejala yamg sama. Kemudian, kedua anaknya dibawa ke dokter ternyata disebabkan oleh asap yang tidak sehat terjadi di Bengkalis.
“Setelah dibawa berobat ke dr Mistar Jalan Kelapapati Tengah, disebutkan gejala anak saya batuk, pilek, disertai dengan demam dikarenakan oleh asap kurang sehat terjadi di bengkalis belakangan ini,” cerita Ervina menirukan ucapan dokter tersebut.
Dokter juga menyebutkan, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Sehingga dianjurkan tidak keluar rumah dan perbanyak minum air putih.
“Kedua anak saya demam, hidung tersumbat (ingus keluar terus) dan dokter juga menyarankan untuk banyak minum air putih dan tidak keluar rumah untuk sementara hingga udara mulai normal kembali,” ucap Ervina lagi.
Kondisi kabut asap ini juga masih mengkhawatir, pasalnya, siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Mandau, Pinggir dan Pulau Bengkalis masih diliburkan.
“Sekolahan masih kita liburkan,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Bengkalis.
Diakuinya, meskipun di Kota Bengkalis kondisi membaik juga terjadi di Mandau dan Pinggir. Kondisi kabut asal di sana juga sudah menipis.
“Kita berharap bisa membaik sampai hari Senin (hari ini). Sehingga anak sekolah bisa berjalan secara maksimal,” jelasnya.(kom)
Laporan ERWAN SANI, Bengkalis