PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Melancong ke destinasi wisata di Riau menjadi surga dunia bagi pecinta alam dan wisatawan minat khusus. Pasalnya, di kawasan hutan di daerah berjuluk "Bumi Lancang Kuning" itu, masih ada sejumlah air terjun yang mampu membius pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mencatat, masih ada sejumlah lokawista air terjun yang lokasinya berada di hutan. Air terjun itu, adalah Air Terjun Batang Kapas, Air Terjun Batang Koban, dan Air Terjun Tembulun Berasap.
"Air Terjun Batang Kapas berada di Kabupaten Kampar, kemudian Air Terjun Batang Koban di Kabupaten Kuansing. Untuk Air Terjun Tembulun Berasap di Kabupaten Inhu, lokasinya masih berada di pedalaman hutan," kata Roni, Senin.
Menurutnya, destinasi air terjun tersebut banyak diminati oleh komunitas pencinta alam. Juga diminati traveler yang hobi berpetualang untuk menjelajahi destinasi minat khusus yang bisa mamicu adrenalin.
"Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus masuk ke dalam hutan. Diperlukan kondisi fisik yang bugar untuk melewatinya. Jalan yang harus dilalui terdiri dari tanjakan terjal dan turunan yang lumayan curam. Banyak menguras tenaga," ungkapnya.
Roni mengimbau, kepada pelancong agar tetap berhati-hati jika menyambangi objek wisata yang berpotensi rawan kecelakaan. Hal ini demi enyamanan, keamanan, dan mencegah insiden di destinasi wisata.
Air Terjun Batang Kapas.
"Untuk mencegah kecelakaan, wisatawan agar selalu tetap berhati-hati. Pengawasan harus melekat dari pengelola dengan dilengkapi alat safety. Terutama lokasi wisata alam yang dinilai rawan kecelakaan, karena kondisinya yang ekstrem," ucapnya.
Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau tidak hanya memiliki destinasi wisata Air Terjun Batu Tilam, di Desa Kebun Tinggi. Namun, daerah ini juga memiliki Air Terjun Batang Kapas.
Lokasi Air Terjun Batang Kapas berada di tengah belantara yang menjadi wilayah Desa Lubuk Bigau, Kenegerian Pangkalan Kapas, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Di sini suasananya masih sangat asri, masih banyak pepohonan berukuruan besar, menjulang tinggi menembus cakrawala.
Untuk mengunjungi Air Terjun Batang Kapas, pengunjung bisa menggunakan mobil atau motor. Dari Kota Pekanbaru dapat menuju Desa Lipat Kain yang berjarak 71 km. Waktu tempuhnya berkisar dua jam.
Tiba di Lipat Kain, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Lubuk Bigau. Ada beberapa desa yang dilewati, di antaranya Desa Sontul, Tanjung Karang, Deras Tajak, dan Desa Batu Sasak. Setelah tiba di Desa Lubuk Bigau, wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan jasa ojek. Hanya bisa diantar sejauh 4-5 km. Selanjutnya, adalah berjalan kaki melintasi hutan belantara selama kurang lebih 3 jam.
Sampai di air terjun, dinding batu di balik air terjun menjadi pemandangan khas di lokasi ini. Di mana batu-batu berukuran masif bertumpuk-tumpuk di sisi bawah. Di sini ada beragam jenis tumbuhan liar menyembul dari celah batu. Butir-butir air memercik ke segala arah, menjadikan udara sekitar sejuk dan lembab.
Puas menikmati alam, aktivitas menyenangkan selanjutnya, adalah merasakan kesejukan Air Terjun Batang Kapas. Pengunjung bisa mandi sepuasnya di tempat ini. Wisatawan tidak disarankan menginap di lokasi air terjun. Konon, harimau sumatera dan beruang masih menghuni kawasan ini.
Namun, ada sebuah tempat beristirahat jika pengunjung kemalaman. Lokasinya diyakini aman dari gangguan binatang buas. Berada tepat di balik gemuruh air terjun. Sebuah cekungan batu yang panjangnya sekitar 50 meter, dengan lebar sekitar 2 hingga 4 meter bisa dijadikan tempat istirahat untuk menghabiskan malam.
Bagi wisatawan ingin menguji mental dan ketahanan, silahkan menjajal Air Terjun Batang Kapas. Jangan lupa membawa peralatan berpetualang yang memadai dan wajib didampingi warga setempat.
Selain Air Terjun Batang Kapas, di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau juga ada lokawista Air Terjun Batang Koban. Lokasinya berada di hutan asri yang menjadi wilayah Desa Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan.
Pesona Air Terjun Batang Koban menjadi daya tarik wisatawan, lantaran memiliki tujuh tingkat air terjun. Destinasi ini wajib dikunjungi untuk para petualang.
Batang dalam bahasa Melayu artinya sungai, sedangkan Koban adalah sebutan nama kayu atau pohon. Sungai Koban, begitulah makna dari nama air terjun Batang Koban.
Lokasinya berjarak sekitar 160 kilometer dari Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau. Lama perjalanan hampir mencapai empat jam berkendara menggunakan mobil hingga Kota Taluk Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Dari sana perjalanan berlanjut ke Desa Ambacang. Selama perjalanan pandangan mata disuguhi lanskap hamparan sawah yang membentang luas di antara perbukitan. Jarak tempuhnya 36 kilometer atau berkisar 45 menit hingga sampai dermaga keberangkatan di tepian Sungai Kuantan.
Dari situ, selanjutnya perjalanan ditempuh menelusuri Sungai Kuantan menggunakan transportasi sungai milik warga setempat, yakni sampan kayu bermotor dengan kapasitas penumpang lima hingga sepuluh orang. Tarifnya Rp30 ribu per orang.
Selama perjalanan menelusuri Sungai Kuantan, adrenalin penumpang dipacu dengan hempasan gelombang. Percikan airnya bisa membasahi baju dan pelampung penumpang.
Setelah menelusuri sungai selama 30 menit, akhirnya sampan berlabuh di dermaga kedatangan Air Terjun Batang Koban. Bangunan itu berupa anjungan berdesain rumah panggung dengan empat tangga yang tampak kokoh. Konstruksinya terbuat dari beton dan dipulas cat warna oranye dipadu hijau.
Dari bangunan tangga pertama dari dermaga sudah terlihat air terjun pertama. Lokasinya tepat berada di samping anak tangga. Setelah itu perjalanan bisa dilanjutkan menuju air terjun kedua hingga air terjun ketujuh.
Udara di tempat itu masih segar karena pohon-pohon besar di sana masih banyak. Selanjutnya, mata pelancong yang datang juga disuguhi pahatan-pahatan alam membentuk ukiran menghiasi sekeliling tebing yang dibelah anak sungai.
Setibanya di air terjun ketujuh, panorama semburan air yang meluncur dari ketinggian 30 meter di atas bukit, menjadi pelepas lelah setelah mendaki dan menelusuri hutan. Di sini pelancong bisa menjajal keseruan berpetualang di alam terbuka, berenang di anak sungai yang dialiri air segar dan dingin dari air terjun.
Di tempat ini para pengunjung harus membawa bekal makanan, pasalnya di objek wisata tersebut tidak tersedia restoran atau pondok yang menjual makanan dan minuman. Amnenitas di kawasan air terjun Batang Koban saat ini hanya ada beberapa bangunan beton pondok peristirahatan dan MCK.
Destinasi air terjun selanjutnya adalah Air Terjun Tembulun Berasap di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Lokasinya di wilayah Desa Pejangki, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Inhu. Hutan adat dan kearifan di sana masih terjaga kelestariannya. Jauh dari kawasan permukiman desa.
Letaknya, memang di pedalaman hutan belantara. Berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Destinasi ini kini menjadi objek wisata andalan untuk menambah pendapatan asli desa.
Untuk dapat menuju lokasi Air Terjun Tembulun Berasap dari ibu kota Kabupaten Inhu, Kota Rengat jarak tempuhnya 61 kilometer dibutuhkan waktu berkisar satu hingga satu setengah jam jika berkendara dengan motor.
Rute dari Kota Rengat, pengunjung bisa menuju Belilas, Kecamatan Seberida. Tujuan selanjutnya ke Desa Pejangki, Kecamatan Batang Cenaku. Dari sini dibutuhkan waktu berkisar 30 menit untuk sampai ke objek wsiata Air Terjun Tembulun Berasap.
Jalur menuju kawasan Air Terjun Tembulun Berasap memiliki penurunan dan pendakian yang curam. Jalan yang dilalui adalah jalan tanah dengan dasar bebatuan alam. Pengunjung dapat menempuh perjalanan tersebut dengan menggunakan kendaraan roda dua.
Kemudian, perjalanan hanya bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki, menuruni penurunan yang sangat curam. Namun, rasa lelah pengunjung akan terobati setelah tiba di lokasi Air Terjun Tembulun Berasap. Panorama alam yang masih sejuk dan asri terhampar di bawah kanopi pepohonan.(ifr/rio)