Kualitas Udara Pekanbaru Sangat Berbahaya

Riau | Senin, 23 September 2019 - 08:06 WIB

Kualitas Udara Pekanbaru Sangat Berbahaya
Bu Sri (pakai masker) didampingi warga saat dievakuasi ketika kebakaran lahan tepat di belakang rumahnya Jalan GKPN, Rimbo Panjang, Kampar, Ahad (22/9/2019). (MUHAMMAD AKHWAN/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kabut asap yang menyelimuti Riau semakin parah. Hal itu menyebabkan kualitas udara di Bumi Lancang Kuning di atas level berbahaya. Masyarakat pun berada dalam bahaya yang mengancam keselamatan. Riau SOS (save our souls), sebuah pesan yang perlu pertolongan segera.

Pantauan Riau Pos pada aplikasi air visual, Ahad (22/9), konsentrasi partikulat PM 10 tertinggi berada pada pukul 17.00 WIB dengan angka 869. Sejam kemudian konsentrasi partikulat PM 10 berkurang sedikit di angka 816. Hingga pukul 22.00 WIB, konsentrasi partikulat PM 10 masih berada pada level berbahaya di angka 401. Untuk diketahui, angka 350-600 sudah masuk kategori bahaya. Kondisi tersebut diprediksi terus berlanjut. Karena karhutla di Jambi semakin parah. Jumlah titik panas  (hot spot) meningkat tajam bahkan sampai dua kali lipat, dari 499 menjadi 799.


Produksi asap di provinsi tetangga ini tampaknya bakal membuat parah udara di Riau. Kabut asap diprediksi sedang menuju Riau. Hal ini karena dibawa angin dari tenggara-selatan, atau dari arah Australia, menuju baratlaut-utara. Demikian diungkapkan Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno kepada wartawan, Ahad (22/9) di Pekanbaru.

"Kami sedang memantau pergerakan tersebut. Kabut asap yang dibawa dari karhutla Jambi dan Sumatera Selatan akan bertumpuk di Riau, karena terjadi perlambatan pergerakan angin akibat pembelokan. Sehingga asap Jambi, Sumsel dan Riau sendiri berkumpul di Riau," terangnya.

Soal kapan terjadi perubahan pergerakan angin yang membawa kabut asap meninggalkan Riau, Sukisno mengatakan, sekitar akhir September atau awal Oktober 2019.

"Akan terjadi perubahan pergerakan pada waktu-waktu itu. Biasanya akan diikuti oleh musim hujan. Kita doakan saja semoga kondisi Riau dan negara kita cepat pulih kembali," kata Sukisno lagi.

Produksi asap pun tak kalah hebatnya di Kota Dumai. Setelah sempat menipis sehari sebelumnya, Ahad (22/9) kualitas udaranya kembali memburuk. Levelnya berbahaya. Diduga ini akibat kabut asap kiriman dari Jambi, Sumsel dan kabupaten lainnya yang masuk ke Dumai. Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kota Dumai, kualitas udara di Dumai berada di level berbahaya dengan angka di atas 300 gram/m3 (PM 10). Jarak pandang pun berada di angka 1 km.

"Hari ini (kamaren,red)  kembali memburuk. Kabut asap tebal kembali menyelimuti Dumai. Asap ini kiriman dari Jambi dan Sumsel dan sebagian wilayah di Riau. Arah angin Tenggara-Selatan menyebabkan Dumai kembali berasap," ujar Kepala BPBD Kota Dumai, Afrilagan.

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook