KOTA DUMAI

2019, Bangun 6.000 Jargas

Riau | Sabtu, 23 Juni 2018 - 11:39 WIB

2019, Bangun 6.000 Jargas
BERSALAMAN: Wali Kota Dumai Zulkifli As (tengah) bersalaman dengan jajaran PGN di Dumai, beberapa waktu lalu.

(RIAUPOS.CO) - Masuknya Perusahaan Gas Negara (PGN) ke Kota Dumai untuk berinvestasi dan menjalankan usaha, dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Dumai agar masyarakat merasakan penggunaan manfaat gas alam sebagai bahan bakar pengganti tabung gas yang selama ini digunakan masyarakat untuk keperluan rumah tangga.

Memanfaatkan jaringan pipa transmisi milik PGN yang sudah dibangun di Kota Dumai dalam beberapa tahun belakangan, Pemko Dumai saat ini mengajukan pembangunan jaringan gas (jargas) kota ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar proyek pembangunan jargas masuk di Kota Dumai.

Baca Juga :Wali Kota Dumai Traktir Warga Berbelanja

Wali Kota Dumai H Zulkifli As mengatakan kalau sampai saat ini Pemko Dumai sudah mengajukan permohonan pembangunan jargas di Kementerian ESDM. “Kita targetkan pada 2019 mendatang akan terbangun 6.000 pembangunan jargas ke rumah-rumah masyarakat dan pada 2020 kita targetkan sebanyak 25 ribu jaringan gas akan terpasang di Kota Dumai,” sebutnya kemarin.

Menurut wako nantinya pembangunan jargas menuju ke pemukiman warga tersebut akan sepenuhnya dibiayai oleh negara sehingga tidak membebankan masyarakat. Untuk pemasangan jaringan gas ke pemukiman jika dilakukan secara mandiri masyarakat akan dipungut biaya dan nilainya cukup besar.

“Saat ini PGN juga mengadakan Program Sayang Ibu dengan membangun sambungan gas sebanyak 100 rumah di pemukiman warga. Di mana dalam program ini pihak PGN akan memberikan keringanan biaya pemasangan kepada warga yang ingin menggunakan gas alam PGN,” tambahnya. Orang nomor satu di Kota Dumai ini mengatakan, sebelumnya dirinya sudah melakukan survei di Kota Batam sebagai salah satu daerah yang sudah berhasil membangun dan memanfaatkan gas PGN sebagai bahan bakar untuk pemukiman warga maupun tempat tempat usaha.

“Kami sudah survei dan pastikan kalau penggunaan gas alam yang akan disalurkan PGN itu aman dibandingkan dengan penggunaan gas tabung yang selama ini dimanfaatkan masyarakat. Selain itu penggunaan gas PGN akan lebih hemat dalam segi pembiayaan,” ujarnya.

Zul As mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan di Kota Batam didapatkan kalau tekanan gas alam PGN berada di bawah 1 bar sementara untuk gas yang menggunakan tabung berada di tekanan sebesar 4 bar dan lebih berisiko. Selain itu penggunaan gas alam PGN masyarakat dapat melakukan penghematan pembiayan sampai 60 persen. “Kami berharap segera secapatnya bisa terealisasi,” tutupnya.(*)

Laporan ADE CHANDRA, Dumai









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook