PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- SETELAH hampir tiga bulan diisi oleh penjabat (Pj) dan pelaksana harian (Plh), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) definitif.
Pasalnya, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Sekdaprov Riau direncanakan hari ini (22/11) oleh Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar.
Ada tiga nama calon yang tengah memperebutkan kursi Sekdaprov Riau. Yakni Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Siak Yan Pranajaya, Sekdakab Indragiri Hilir (Inhil) Said Syarifuddin dan Kepala Dinas Perindustrian Riau Asrizal. Akan tetapi siapa yang bakal ditunjuk menduduki jabatan eselon I tersebut masih tanda tanya.
Kini, nama Yan Pranajaya tengah mencuat sebagai orang yang akan dilantik Syamsuar menjadi Sekdaprov Riau. Hal itu bukan tanpa alasan, karena telah beredar ucapan dari sejumlah kolega dan kerabat Yan Prana. Pantauan Riau Pos hingga pukul 23.14 malam tadi, sebanyak 21 papan bunga terpasang berjejer di Gedung Daerah Pauh Janggi Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Di antaranya tujuh terpasang di dalam lokasi gedung daerah. Sementara 14 papan bunga lainnya terpasang berjejer di luar pekarangan. Semua papan bunga itu merupakan ucapan selamat untuk Yan Pranajaya. Memang, hingga kemarin, ucapan dan sinyal Yan Prana terpilih terus bermunculan. Mulai dari pegawai pemerintah, politikus, ketua organisasi atau lembaga hingga pengamat dan akademisi.
Yan Prana sendiri ketika dikonfirmasi perihal namanya dalam SK Sekda definitif, berikut Riau Pos memberikan ucapan selamat, memberikan jawaban singkat. Ia tampaknya sangat yakin dan telah mengetahui bahwasanya terpilih.
"Terima kasih," ujarnya, Kamis (21/11) siang.
Meski begitu mantan Kepala Bappeda Siak ini mengatakan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan akan undangan pelantikan. Begitu juga dengan penerimaan SK. Setahunya, SK Sekdaprov sudah diterima oleh BKDSM Riau. Memang, nama Kepala BKD Siak ini sudah jauh hari disebut bakal mengisi posisi eselon satu, atau eselon tertinggi di lingkungan Pemprov Riau tersebut. Bahkan sudah santer terdengar sejak seleksi jabatan pejabat tinggi utama ini belum dibuka secara resmi.
Terpilihnya Yan Prana ini juga dikabarkan berkaitan dengan hubungan antara Yan Prana dan Gubri yang sudah bekerja sama sejak orang nomor satu di Riau tersebut menjabat Bupati Siak. Sebagai loyalis, nama Yan Prana mulai digadang-gadang sebagai Sekdaprov ketika Syamsuar tepilih Gubernur bersama pasangannya Wagub Edy Natar.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian Riau Asrizal tampaknya tak ingin memperlihatkan sikapnya di publik. Asrizal, yang disebut-sebut merupakan teman angkatan Syamsuar saat mengenyam pendidikan di Institut Pendidikan Dalam Negeri, memang sejak awal pemilihan tidak banyak bersuara. Meskipun juga dikabarkan salah satu yang dijagokan, Asrizal lebih banyak memilih diam.
"Kalau dengar info memang sudah keluar (SK Sekdaprov, red). Tapi coba tanya ke kepala BKD," kata Asrizal menjawab Riau Pos.
Diminta tanggapan perihal siapapun terpilih dan harapannya atas hasil seleksi Sekdaprov Riau, Asrizal lagi-lagi enggan bersuara. Ia memilih no comment atas hasil yang akan dibacakan Gubernur berikut pelantikan hari ini.
Satu nama lagi, Sekdakab Inhil Said Syarifuddin. Namanya juga sempat beredar sebagai yang terpilih dari tiga nama usulan ke Kemendagri. Terlebih, di lingkungan Pemprov Riau, jabatan Sekda dalam beberapa periode kepala daerah terakhir berasal dari Indragiri. Said Syarifuddin sendiri mengaku belum melihat legalitas pengangkatannya, sebagai mana isu yang beredar saat ini. "Saya belum berani berkomentar, karena belum melihat SK secara fisik," jawab Said Syarifuddin, yang saat ini masih menjabat sebagai Sekda Inhil, Kamis (21/11).
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Ikhwan Ridwan mengaku pihaknya telah menjemput surat Keputusan Presiden (Kepres) Joko Widodo tentang penunjukan Sekdaprov Riau. Surat itu, kata Ikhwan, dijemput beberapa hari lalu dari pemerintah pusat.
"Suratnya sudah ada, tinggal diserahkan kepada Pak Gubernur," ujarnya Kamis (21/11) malam.
Dari ketiga nama calon, siapa yang bakal dilantik orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning itu, Ikhwan mengaku tidak tahu. Dia beralasan amplop surat masih dalam kondisi tersegel dan yang berhak membukanya Gubri.
"Tidak tahu siapa yang dilantik. Amplopnya tersegel, tidak berani saya bukanya. Pak Gub yang berhak membukanya," dalih Ikhwan.