PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Meskipun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk pengoperasian Roro Dumai-Melaka, Namun hingga saat ini Roro tersebut belum bisa beroperasi.
Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengatakan, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan Malaysia, belum ada pembahasan lanjutan soal pengoperasian Roro Dumai-Melaka. Padahal, persiapan sarana dan prasarana pendukung sudah disiapkan.
"Setelah ada pandemi Covid-19 ini, kami belum tahu perkembangan untuk Roro Dumai-Melaka ini. Kami juga belum diundang pihak Kementerian Perhubungan maupun pihak dari Melaka," katanya.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau Evarefita mengatakan, Pemprov Riau sesuai kewenangannya telah memenuhi kewajiban dalam pengoperasian Roro, seperti pembangunan pelabuhan, revitalisasi akses menuju pelabuhan dan juga fasilitas pendukung lainnya.
"Namun untuk bisa menjalankan Roro Dumai-Melaka ini, kami masih menunggu izin atau persetujuan menteri terkait dalam hal ini Menteri Perhubungan," katanya.
Dijelaskan Eva, selain akan digunakan sebagai sarana penyeberangan bagi orang, Roro Dumai-Melaka juga akan mengangkut berbagai jenis komoditi unggulan dari Indonesia. Komoditi unggulan yang dibawa tersebut, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian khususnya di Riau.
"Beberapa waktu lalu sudah dilakukan pembahasan terhadap komoditi unggulan yang boleh melintas menggunakan penyeberangan Roro Dumai-Melaka. Kalau berdasarkan data Balai Karantina Kelas I Pekanbaru ada 71 komoditi unggulan di Provinsi Riau yang biasanya diekspor ke Malaysia dan negara lainnya," ujarnya.
Berdasarkan data dari Balai Karantina Kelas I Pekanbaru, Provinsi Riau masuk peringkat keempat dalam hal ekspor di Indonesia. Prestasi ini diharapkan akan meningkat sejalan dimulainya penyeberangan Roro Dumai-Melaka nantinya.
"Beberapa komoditi unggulan yang selama ini di eskpor dari Riau yakni buah manggis, kelapa parut, pinang, tepung sagu, arang, petai, nipah, serai, tempurung kelapa, kopi bubuk, durian, minyak kelapa sawit, serta beberapa jenis hasil laut," jelasnya.(gem)
Laporan: SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)