Jembatan Tekuana, Jalur Perlintasan Gajah di Tol Pekanbaru-Dumai

Riau | Jumat, 04 Oktober 2019 - 17:55 WIB

Jembatan Tekuana, Jalur Perlintasan Gajah di Tol Pekanbaru-Dumai
Jembatan Tekuana yang masih dalam tahap konstruksi di Km 12,128 Tol Pekanbaru-Dumai atau di wilayah Minas, beberapa waktu lalu. Sungai Tekuana yang mengalir di bawahnya merupakan jalur perlintasan gajah. (PT HK FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proyek pembangunan tol Pekanbaru- Dumai sepanjang 131 kilometer juga akan dilengkapi puluhan jembatan dan terowongan. Namun ada satu jembatan yang cukup spesial. Jembatan yang berlokasi di Km12,128 atau di wilayah Minas itu diberi nama Jembatan Tekuana.

 


"Jadi jembatan ini melintasi Sungai Tekuana, disebut Jembatan Tekuana. Ini diperuntukkan khusus perlintasan gajah, kami sudah komunikasi sesuai kesepakatan BKSDA, sehingga jembatan dibuat menyeberang sungai dan tidak mengganggu  kawanan gajah yang biasa bermain di aliran sungai tersebut," ungkap Manajer Pelaksanaan dan Teknik PT Hutama Karya Bambang Ismono.

 

Pekerjaan pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai sebagai bagian jalur tol Tran Sumatera ditarget tuntas akhir tahun ini. Namun melihat berbagai kendala yang dihadapi serta progress pekerjaan sejak tiga tahun terakhir, tampaknya baru tuntas hingga fungsional 2020 mendatang.

Berdasarkan pantauan Riau Pos yang coba menjajal ruas tol khususnya di seksi I, memang pekerjaan hampir rampung. Begitu pula informasi dan data ruas tol seksi 2 yang sudah terlihat hampir rampung berdasarkan video drone dari udara. Sayangnya, seksi 3 dan 4, berdasarkan informasi yang dirangkum, memang terdapat beragam kendala. Terutama soal pembebasan lahan. Mulai tumpang tindih, saling klaim, dan ada pelepasan kawasan hutan serta persoalan lain yang belum rampung penyelesaiannya.

Kemudian untuk seksi 5 dan 6, dikabarkan juga sudah lebih baik penyelesaiannya dibanding seksi 3 dan 4. Namun progres belum memperlihatkan hasil signifikan, karena juga masih ada persoalan pelepasan kawasan hutan yang dilintasi jalan utama tol.

Dirut PT HK Bintang Perbowo, sebagai BUMN yang ditunjuk menyelesaikan jaringan tol Tran Sumatera mengatakan, pihaknya berkeinginan dapat menyelesaikan pekerjaan akhir tahun ini.

"Untuk Pekdum (Pekanbaru-Dumai, red), kami akhir tahun (November-Desember) konstruksi selesai dan siap untuk operasi. Artinya Idulfitri 2020 sudah bisa dipakai," ujar sang Dirut.

Disinggung kondisi di lapangan yang masih ada persoalan, tampaknya Bintang Perbowo optimis dapat diselesaikan secara bersama. Karena diakuinya pekerjaan pembangunan jalan tol bukan saja menjadi tanggung jawab HK selaku kontraktor pelaksana. Namun sinergi seluruh pihak terkait, mulai pemerintah, BUMN hingga masyarakat dan pemerintah daerah.

Dirut baru yang sempat melihat ruas jalan tol Pekdum di seksi 1, khususnya gerbang tol sisi Pekanbaru pada 17 Agustus lalu, di mana HK mengundang beberapa BUMN lain untuk melaksanakan apel upacara peringatan hari jadi kemerdekaan ketika itu. Mengingatkan kepada seluruh jajarannya agar dapat mengoptimalkan pekerjaan dengan sisa waktu yang ada.

Mengenai seksi 1 dan 2, Manajer Pelaksanaan dan Teknik HK Bambang Ismono perihal konstruksi menjelaskan teknis pekerjaan lapangan. Mulai harus memuluskan jalan lingkar luar Pekanbaru sepanjang 1,6 km hingga menanam uang hampir Rp400-an miliar di berbagai titik ruas tol karena beratnya medan dan cerita unik lainnya. Menurutnya, dengan pekerjaan yang sudah hampir rampung di dua seksi awal, serta melihat waktu arus mudik pada akhir Mei mendatang, ia berkeyakinan dapat difungsikan, sepanjang diberi izin oleh pemerintah melalui Kementerian PU.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook