Tol Permai Ada Terowongan Gajah, Tol Pekanbaru-Padang Juga Harus Berkarakter

Sumatera | Kamis, 20 Juli 2023 - 15:15 WIB

Tol Permai Ada Terowongan Gajah, Tol Pekanbaru-Padang Juga Harus Berkarakter
Presiden Joko Widodo melihat perlintasan gajah di KM 12 ruas tol Pekanbaru-Dumai pada hari kedua kunjungan kerjanya di Riau, pada Januari 2023 lalu. (BPMI SETPRES)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan penilaian terhadap Jalan Tol Pekanbaru–Dumai (131 km) dan Pekanbaru–Padang seksi Pekanbaru–Bangkinang (40 km).

Penilaian yang dilakukan pada Rabu (12/7/2023) hingga Jumat (14/7/2023) lalu  itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan demi keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, salah satunya melaksanakan penyelenggaraan jalan tol berkelanjutan dan memiliki karakter.


Dengan mengusung tema tahun ini “Toll for All”, penilaian pada jalan tol Pekanbaru-Dumai dan Pekanbaru-Padang itu dilakukan pada main road yang sudah beroperasi penuh, tahap konstruksi dan Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.

Seperti dikutip dari laman BPJT Kementerian PUPR, disampaikan bahwa pada Jalan Tol Pekanbaru–Dumai rencananya akan dibangun TIP di Km 45 Jalur A dan B, TIP Km 82 Jalur A dan B, sedangkan di Jalan Tol Pekanbaru–Padang TIP rencananya dibangun pada Km 36 Jalur A dan Jalur B.

Narasumber Penilai Tata Lingkungan Sudirman mengatakan bahwa, tahun 2024 seluruh jalan tol diharapkan menjadi jalan tol yang memiliki karakter keanekaragaman hayati. Salah satu contohnya adalah terowongan gajah yang terdapat di Jalan Tol Pekanbaru–Dumai. Artinya, jalan tol ini telah memiliki identitas dan daya tarik tersendiri.

Menurut Sudirman, karakter terowongan gajah ini bisa diangkat oleh ruas Jalan Tol Pekanbaru–Dumai yang merupakan jalan tol di Indonesia satu-satunya yang memiliki terowongan gajah.

“Hal itu dapat dikemas dengan karakter sehingga identitas keanekaragaman hayati itu bisa melekat di ruas ini. Karakter ini tetap harus diperhatikan nilai keindahannya dengan baik karena salah satu poin dari jalan tol berkarakter ini adalah bagaimana lanscape ini tetap indah dan nyaman dipandang dari segala segi aspek,” ungkapnya.

Sebagai informasi terdapat lima terowongan gajah pada Jalan Tol Pekanbaru–Dumai yang berada di Km 61, Km 69, Km 71, Km 73 dan Km 74 yang berdekatan dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.

Dengan tetap mengedepankan unsur ekosistem, lima terowongan gajah ini dibangun mengingat daerah tersebut merupakan daerah yang kerap dilintasi kawanan gajah.

Adanya terowongan ini memungkinkan kawanan gajah dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk terus menjaga keanekaragaman hayati tanpa menganggu habitat gajah.

Terowongan ini juga telah dilengkapi landscape berisikan berbagai jenis tanaman-tanaman yang diminati gajah.

Sudirman menambahkan, selaras dengan Jalan Tol Pekanbaru–Dumai, maka pada Jalan Tol Pekanbaru–Padang diharapkan juga menjadi salah satu jalan tol berkarakter.

Jalan tol yang sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Januari 2023 lalu itu sudah bagus untuk ruas tol baru beroperasi dilihat dari jenis tanaman yang ada.

“Diharapkan ke depannya jalan tol ini dapat meningkatkan sesuatu yang menarik di main entrance untuk membedakan jalan nasional dan jalan tol,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Sudirman, beautifikasi pada masing-masing gerbang tol perlu ditambahkan tanaman yang bagus dengan tetap memperhatikan sanitasi saluran air agar tidak mengganggu main road.

Untuk aspek keamanan personel seperti satpam atau penjaga, dapat ditempatkan pada gerbang tol untuk memberikan rasa aman kepada pengguna jalan tol.

Dari segi aspek kenyamanan di gerbang tol agar tidak menimbulkan antrean karena saldo e-toll kurang, PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dapat memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pengguna jalan tol melalui media-media mainstream.

“Untuk rest area yang masih dalam pengerjaan baik Jalan Tol Pekanbaru–Dumai dan Pekanbaru–Padang diharapkan dapat memperhatikan fungsi lingkungan. Seperti penghijauan yang dapat ditambahkan tanaman seperti angsana dan trembesi yang mempunyai kanofi baik,” katanya.

Sementara itu, dari segi fungsi ekonomi rest area harus menghadirkan UMKM sebanyak 70 persen. Rest Area juga harus memiliki fungsi sosial dengan cara menghadirkan hiburan lokal seperti musik yang digemari oleh pengguna jalan tol.

“Hal ini dapat memberikan hiburan tersendiri bagi pengguna jalan tol saat melakukan perjalanan kerap dilanda suntuk dan mengantuk,” tambah Sudirman.

Branch Manager Jalan Tol Pekanbaru–Dumai dan Pekanbaru–Padang Jarot Seno Wibawa mengatakan, semua masukan dari tim penilai akan dievaluasi kembali dan diterapkan pada jalan tol ini dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Setelah melakukan evaluasi pada kedua jalan tol ini, selanjutnya kita dapat  memberikan pelayanan prima pada pengguna jalan tol di Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa penyelenggaraan jalan tol berkelanjutan dilakukan untuk memenuhi core function di ruas jalan tol yang meliputi aspek kelancaran, keselamatan dan kenyamanan pengguna ruas tol.

Tentu saja dengan menerapkan SPM jalan tol, terpenuhinya supporting function di Rest Area jalan tol berupa penerapan regulasi tentang Tempat Istirahat Pelayanan (TIP)/ Rest Area, dan terpenuhinya fungsi kebutuhan pendukung dan pelengkap di Rest Area.

“Penilaian jalan tol berkelanjutan selanjutnya diharapkan agar semua jalan tol di Indoensia dapat konsisten memenuhi SPM serta upaya beyond SPM yang nantinya dapat memberikan pelayanan optimal bagi pengguna jalan tol,” katanya.

Sumber: Padek.co/RPG

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook