PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penerapan satu harga minyak goreng kemasan sebesar Rp14 ribu per liter di Riau terus dipantau. Selain memantau penerapan harga di ritel modern beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga mendatangi dua distributor besar minyak goreng di Riau.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau Taufiq OH mengatakan, peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan dua distributor besar di Riau ini cepat menyesuaikan satu harga minyak goreng kemasan yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Distributor itu yakni Indomarco dan satu lagi milik Wilmar, dari hasil penanjung mereka belum menyesuaikan satu harga minyak goreng kemasan Rp14 ribu per liternya. Karena itu kami minta supaya cepat disesuaikan harganya," kata Taufiq.
Dijelaskan Taufiq, alasan dua distributor tersebut belum melakukan menyesuaikan harga seperti ditetapkan pemerintah, karena mereka baru mendapatkan suratnya. Namun, harga itu baru akan disesuaikan dalam seminggu ke depan. Adapun merk minyak goreng kemasan dari dua distributor tersebut, seperti Fortune dan Bimoli.
"Saya bilang, kebijakan itu harus cepat dilakukan. Ini untuk kepentingan umum. Kalau seminggu baru akan disesuaikan, itu terlalu lama. Saya minta lebih cepat lagi," tegas Taufiq.
Alasan lain baru diterimanya surat penerapan satu harga minyak goreng kemasan Rp14 ribu per liter itu, karena mereka tak tergabung dalam group Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
"Hal ini sesuai dengan arahan Menperindag agar mereka juga ikut menyesuaikan harga Rp14 ribu itu," ujarnya.
Tak Semua Merek Dijual Ritel Modern
Di hari ketiga pemberlakuan satu harga terhadap minyak goreng kemasan, sejumlah ritel modern tak semuanya menjual merek minyak goreng kemasan seperti yang diinginkan pemerintah. Pantauan Riau Pos, Jumat (21/1) di salah satu ritel di Jalan Kaharuddin Nasution tampak hanya merek minyak goreng kemasan bernama Kuwali saja yang dijual dengan program pemerintah seharga Rp14. 000 dan dengan maksimal pembelian 2 liter hanya untuk satu orang.
Sedangkan merek minyak goreng kemasan lainya seperti SunCo, Fortune, Sania dan juga Bimoli masih dijual dengan harga normal yang berkisar mulai dari Rp19.500 per liternya hingga Rp39. 000 untuk ukuran 2 liter. Kondisi yang berbeda terjadi di ritel modern yang tersebut di sejumlah mal di Kota Pekanbaru. Di sana semua merek produk minyak goreng kemasan dijual dengan harga subsidi. Bahkan dalam beberapa jam saja ritel tersebut kewalahan melayani para pembeli yang terlihat memborong minyak goreng kemasan bersubsidi tersebut meskipun pembelian hanya diperuntukkan maksimal 2 liter untuk satu orang.