PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Forum Umat Islam (FUI) Riau telah memberikan waktu selama 3x24 jam kepada Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau. Hal itu setelah keluarnya pernyataan Yaqut yang menyebut ada kelompok radikal mendukung salah satu kontestan di pemilu 2019 di Riau. Menurut FUI Riau itu adalah fitnah. Waktu yang diberikan FUI Riau tersebut, dimulai sejak Sabtu (16/1) lalu. Artinya, waktunya telah habis pada Selasa (15/1).
Ketua FUI Riau Ustaz Zulhusni Domo mengatakan, hingga berakhirnya waktu yang diberikan, Yaqut tak juga meminta maaf. Bahkan, kata Zulhusni, Yaqut lebih mencari-cari pembenaran atas pernyataan itu. Oleh karena itu, pihaknya akan mengambil sikap. Yakni mendatangi kantor GP Ansor Riau dan Nahdlatul Ulama (NU) Riau. “Sekarang kami sudah bentuk tim dalam Forum Umat Islam Riau. Tim akan mendatangi kantornya,” kata Zulhusni yang juga Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau.
Menurut Zulhusni, pihaknya sudah melakukan rapat untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Salah satu hasil rapat, membentuk tim untuk mendatangi GP Ansor Riau dan NU Riau. “Ada sekitar lima orang dalam tim. Dalam satu dua hari ini kami datangi,” jelasnya.
Mendatangi kantor GP Ansor Riau dan NU Riau, kata Zulhusni, untuk meminta klarifikasi atas pernyataan Yaqut dan Ketua GP Ansor Riau, Purwaji. “Kita akan minta klarifikasi dari mereka,” sebutnya.
Dia juga menyinggung klarifikasi yang disampaikan melalui Ketua GP Ansor Riau, Purwaji. Di mana, Purwaji mencontohkan bahwa penyerangan Mapolda Riau bukti adanya kelompok radikal di Riau. “Katanya, benar itu. Sebab, Mapolda Riau diserang, katanya. Tak bisa digeneralisir begitu dong,” sebutnya.
Menurut dia, penyerangan Mapolda Riau beda konteks dengan apa yang disampaikan Yaqut. Dan pernyataan Purwaji tersebut hanyalah pembenaran semata. “Itu pembenaran saja. Yang dimaksud Yaqut itu, bukan itu. Bukan yang menyerang Mapolda Riau itu. Yang menyerang Mapolda itu bukan orang Riau. Kemudian Imam Samudera itu bukan orang Riau. Yang dimaksud Yaqut itu adalah ormas-ormas Islam. Tokoh-tokoh tertentu,” sambungnya.
Oleh karena itu, pihaknya harus bertemu dengan GP Ansor dan NU untuk mengklarifikasi hal itu. “Maka, kami akan datangi langsung. Kami lakukan langkah persuasif,” sebutnya.
Jika dengan langkah persuasif ini tak juga direspon GP Ansor dengan meminta maaf kepada masyarakat Riau, pihaknya akan menurunkan massa, untuk mendesak Yaqut meminta maaf. “Kalau tidak juga, maka akan kami lakukan gerakan massa dan menempuh langkah hukum,” katanya.
Kalau sudah gerakan massa, kata Zulhusni, akan turun ribuan orang. Itu tergabung dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam di Riau. “Kalau gerakan massa, seluruh ormas lah nanti. Ribuan massanya. Tapi sekarang persuasif dulu,” sebutnya.
Sebelumnya, Zulhusni menyebut, bahwa ormas-ormas Islam di Riau, membantah pernyataan Yaqut tersebut. “Kami menyatakan ini adalah fitnah besar terhadap umat Islam khususnya, dan masyarakat Riau umumnya,” tegasnya.
Oleh karena itu, dia mendesak agar Yaqut meminta maaf kepada masyarakat Riau. Pihaknya memberi waktu selama 3x24 jam. Jika tidak, maka pihaknya tidak akan segan untuk melakukan langkah hukum.
Kata Zulhusni, apa yang disampaikan Yaqut itu, tidak berdasar. Bahkan dia yang adalah orang Riau, tak menemui hal tersebut. “Tahu pula dia daripada kita lagi,” sebutnya.(dal)