Vaksin Meningitis di Riau Kosong

Riau | Sabtu, 24 September 2022 - 09:00 WIB

Vaksin Meningitis di Riau Kosong
Ilustrasi. (INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Vaksin meningitis saat ini sangat langka dan diperkirakan bakal datang Oktober mendatang. Bahkan, stok di Riau kosong. Pemerintah ditengarai tidak mengantisipasi lonjakan keberangkatan jemaah umrah, setelah diberlakukan pelonggaran oleh pemerintah Arab Saudi.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin mengatakan, memang untuk stok vaksin meningitis saat ini sudah habis. Terkait hal tersebut, pihaknya juga sudah meminta tambahan kuota vaksin meningitis ke pemerintah pusat. "Iya memang sudah habis, tapi kami sudah meminta tambahan kuota vaksin. Mudah-mudahan pekan depan stok vaksin sudah datang ke Riau," katanya, Jumat (23/9).


Dijelaskan Zainal, selain ke Dinas Kesehatan, vaksin meningitis juga dikirim oleh pemerintah pusat ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di daerah. Informasi yang ia dapat, untuk stok vaksin meningitis di KKP masih tersedia. "Selain di dinas kesehatan, vaksin meningitis juga ada di KKP," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Kemenag Riau Mahyudin mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kekosongan vaksin meningitis tersebut. Namun demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak KKP.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak KKP untuk mengetahui stok vaksin meningitis tersebut. Kalau memang habis, mudah-mudahan segera didatangkan kembali stok vaksinnya," sebutnya.

Kelangkaan vaksin miningitis ini mengancam dan menghambat keberangkatan calon jamaah umrah. Kepanikan terkait kelangkaan vaksin tersebut telah dirasakan kalangan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) maupun para jemaah umrah.

Bahkan sebagian jemaah umrah asal Kota Pekanbaru, harus mencari vaksinasi meningitis di daerah yang cukup jauh seperti ke Tembilahan dan Dumai. Selain itu, jemaah umrah juga menghadapi kendala serius saat keberangkatan. Pasalnya, jemaah yang tidak memiliki kartu vaksinasi meningitis akan ditahan saat keberangkatan di pelabuhan maupun bandara.

‘’Benar, bisa jadi langka. Tidak tersedia atau dampak dari terbatasnya layanan yang diberikan. Seperti kita ketahui KKP Pekanbaru hanya melayani 100 jamaah yang akan vaksinasi, sementara permintaan tinggi," ujar Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Riau Junaidi, dalam keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Jumat (23/9).

Dikatakannya, pembatasan layanan 100 orang per hari dengan sistem pendaftaran online cukup mempengaruhi. Pasalnya, yang mendaftar online itu bukan berdasarkan prioritas siapa yang akan berangkat lebih dulu. Bagi yang akan berangkat umrah dalam waktu dekat dan belum vaksin  maka slot vaksin sudah penuh sampai 20 Oktober.

"Kalau tidak salah slotnya sudah penuh sampai  17 atau 20 Oktober. Nah, sekarang ada jemaah yang akan berangkat tanggal 10 misalnya, maka akan sulit mencari slot yang kosong seperti ke Tembilahan. Kalau orang tua yang sudah berumur, kan kita kasihan. Beberapa hari yang lalu di Dumai juga kendala karena belum vaksin. Kita berharap pemerintah dan otoritas berwenang memperhatikan ini," ungkap Junaidi.

Terpisah, staf Muhibbah Travel Ezi mengatakan hal yang sama terkait kendala terbatasnya layanan vaksin. Menurutnya, beberapa jamaah terpaksa harus mencari vaksin manginitis ke daerah lain yang sangat jauh. "Iya, karena kan slot per harinya terbatas. Sementara saat ini permintaan untuk keberangkatan umrah terus bertambah," sebut Ezi.

Senada juga disampaikan Izwan, staf Shirotol Jannah Travel yang menyebutkan sulitnya mendapatkan vaksin meningitis. "Kalau jemaahnya berangkat masih lama tidak masalah. Yang menjadi problem, slot pendaftaran yang tersedia masih lama, sementara jadwal berangkat dalam waktu dekat," ujarnya.

Sementara itu, terjadinya kelangkaan vaksin miningitis sangat disayangkan Plt Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru H Abdul Wahid SAg MIKom. Ia berharap situasi itu segera dapat dicarikan solusinya. ‘’Jangan sampai berlarut-larut sehingga ke depan membuat panik para jemaah yang ingin umrah. Masalah kelangkaan meningitis tentu segera disikapi serius dan dicarikan solusinya," ujarnya.

Seperti diketahui, salah satu syarat jemaah bisa ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah harus mengantongi kartu kuning sebagai bukti telah suntik atau mendapatkan vaksin miningitis. Ketika jamaah tidak mendapatkan vaksin tersebut, maka niat ibadah umrah para jamaah dipastikan batal.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook