(RIAUPOS.CO) -- Keberhasilan pembangunan ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Sementara kualitas SDM Indonesia sendiri ditentukan Pembangunan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak (KPA).
Dan hal tersebut telah lama diupayakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui penggagas tugas Komunitas Layak Anak (KLA) daerah setempat.
Semula, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Yulian Norwis SE MM sangat berharap instansi terkait dapat membangun komitmen bersama agar dapat menciptakan Meranti sebagai Kabupaten Layak Anak.
“Dengan segala kegiatan yang berkaitan, semoga dapat membangun komitmen bersama untuk menciptakan kabupaten layak anak, untuk itu mudah-mudahan dengan adanya gugus tugas layak anak kedepannya anak-anak di Kabupaten Kepulauan Meranti dapat bertumbuh kembang menjadi anak yang hebat, menjadi generasi yang sehat dan cerdas,” ujarnya.
Menanggapi itu, seperti diterangkan Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri, upaya dalam mewujudkan keinginan tersebut talah lama menjadi prioritas.
Adapun langkah yang telah dilaksanakan, mulai dari sosialisasi terpusat hingga melakukan pembinaan dalam bentuk sosialisasi melibatkan masyarakat, hingga pengumpulan dan pengelolaan terkait pemenuhan hak anak di daerah setempat.
“Beberapa program yang telah di laksanakan antara lain yakni pengumpulan, pengelolaan, penyajian data kebijakan. Kegiatan yang terkait pemenuhan hak anak serta konsultasi dan meminta masukan dari para tenaga profesional untuk mewujudkan Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi kabupaten layak anak,” ujar dr Misri.
Hasil dari kerja keras itu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, telah dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) 2019, Selasa (23/7).
Penyerahan penghargaan langsung dilakukan oleh Menteri PPPA RI Prof Dr Yohana Susana Yambise kepada Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi.
Penerimaan penghargaan tersebut, sejalan dengan surat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) Republik Indonesia Nomor: B-855/KPP-PA/D.IV/Sesdep/07/2019 tanggal 17 Juli 2019, perihal penghargaan KLA tahun 2019 yang ditandatangani Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak, Lenny N Rosalin.
“Anugerah ini telah diterima saat penganugerahan KLA tahun 2019 bertepatan dengan hari anak nasional di Hotel Four Points, Makassar, Sulawesi Selatan pada 23 Juli 2019 lalu. Yang hadir di sana pak bupati,” ungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinsos P3APPKB Kepulauan Meranti Juwita Ratna Sari S Farm.
Menurut dia, penghargaan tersebut, diperoleh karena Kepulauan Meranti dinilai telah menerapkan kebijakan pembangunan berbasis hak anak serta berkomitmen dalam pemenuhan hak-hak anak.
Pemenuhan hak anak atas hak hidup di daerah ini, tumbuh kembang secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta, perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi terhadap anak.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa penilaian tahun ini terbilang lebih rumit dan kompleks dibanding tahun lalu. Alasannya karena setiap kabupaten harus melakukan evaluasi mandiri secara online atau mengevaluasi diri sendiri berdasarkan 24 indikator KLA dengan sekitar 430 item pertanyaan atau variabel evaluasi.
Lebih lanjut dikatakannya, sebelumnya tim verifikasi yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak langsung mengunjungi Kepulauan Meranti, mereka langsung mengecek tempat- tempat yang layak untuk anak.
“Sebelumnya, kita sudah dikunjungi langsung oleh tim verifikasi lapangan, mereka melihat beberapa tempat yang layak untuk anak dan menilai indikator pendukung,” kata Juwita.
Dikatakannya lagi, ditetapkannya Kepulauan Meranti sebagai Kabupaten Layak Anak merupakan suatu prestasi yang luar biasa.
“Ini adalah prestasi yang luar biasa, karena kita menginisiasinya sudah sangat lama. Sudah hampir 10 tahun lamanya kita mengevaluasi. Dan inilah hasil perjuangan kita bersama, dan kado terindah disisa akhir pemerintahan Bupati Irwan,” ungkapnya.
Menyikapi penerimaan penghargaan itu, Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi juga mengucapkan terima kasih kepada Kementrian PPPA RI, yang telah memberikan penilaian secara independen kepada Pemkab. Meranti hingga meraih penghargaan Kota Layak Anak.
Untuk itu, Bupati Irwan menegaskan Pemerintah Kepulauan Meranti melalui dinas terkait akan terus berupaya mendorong keluarga dan masyarakat semakin peduli dan paham terhadap pemenuhan hak-hak anak di Kepulauan Meranti.
“Selama ini kita sangat konsen dan peduli terhadap perkembangan anak di Kepulauan Meranti. Agar semakin optimal ke depan kita melalui Dinas terkait akan terus mendorong setiap keluarga agar dapat memenuhi hak-hak anak agar generasi yang akan datang tumbuh menjadi generasi yang berkualitas untuk membangun Meranti yang lebih baik lagi,” ujar Bupati.
Di samping itu, Wakil Bupati Drs H Said Hasyim juga mengaku sangat bersyukur akan memperoleh penghargaan tersebut. Ia berharap, penghargaan itu semakin memotivasi berbagai elemen masyarakat untuk mewujudkan hak-hak anak, serta lebih bersungguh-sungguh lagi dalam memenuhi apa yang menjadi hak-hak anak.
“Alhamdulillah jika penghargaan itu akan kita terima. Prestasi ini adalah hasil kerja keras berbagai pihak termasuk masyarakat Kepulauan Meranti. Melalui KLA, diharapkan menjamin terpenuhinya hak anak sesuai harkat dan martabat manusia,” kata Said.
Dikutip dari Jawa Pos, Riau Pos Group, penghargaan tersebut diberikan guna mendorong pemerintah daerah tingkat II memenuhi kebutuhan anak Indonesia. Target KPPPA adalah Indonesia idola anak 2030.
Malam penghargaan diselenggarakan tepat pada Hari Anak Nasional yang pada tahun ini diadakan di Makassar. Pagi hari sebelum acara malam penghargaan, Lapangan Karabosi Makassar menjadi saksi kegiatan Hari Anak Nasional yang dihadiri ribuan anak.
Dalam sambutan Ketua Tim Evaluasi Penghargaan KLA 2019 sekaligus Deputi IV Tumbuh Kembang Anak, Lenny Rosalin menyampaikan terima kasih atas partisipasi berbagai pihak dalam membantu mencapai tujuan Indonesia layak anak 2030.
“Pemberian KLA diberikan dengan penilaian komprehensif dibantu oleh tim independen”,ujar Lenny. Penilaian dilakukan dengan mengedepankan revolusi industri 4.0, penilaian menggunakan website.
Selain penghargaan KLA juga ada nominal pelopor provinsi layak anak yang diukur dari nilai kabupaten/kota di dalam provinsi tersebut.
Menteri Yohana Yembise atau akrab dipanggil dengan Mama Yo kemudian memberikan sambutan. Mama Yo mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang menjadi perintis kota layak anak ketika masih menjadi walikota Solo.
Undangan-undang Nomor 35 tahun 2014 pasal 21 ayat 4 dan 5 mendorong pemerintah daerah bertanggung jawab mendukung pemerintah pusat dalam perlindungan terhadap anak. Sebelum menutup sambutannya, Mama Yo mengajak hadirin memberikan apresiasi kepada Ananda Rosalinda dari NTT yang komik karyanya dihargai di New York dan 100 negara.
Memang, banyak kepala daerah yang tidak hadir langsung menerima penghargaan. Pasca pembacaan nominasi penghargaan, Ketua Komisi VIII DPR-RI, Ali Taher memberikan pandangan.
Menurutnya, legislatif selama ini mendukung dengan alokasi anggaran yang cukup dan perundangan yang memudahkan. Tak kalah penting, Ali Taher menyoroti kondisi keluarga yang saat ini menghadapi angka perceraian yang tinggi. Teknologi komunikasi yang disalah gunakan dapat memicu rentannya hubungan keluarga.(adv)