TAPUNG (RIAUPOS.CO)--------– Masyarakat nyaris bentrok fisik dengan petugas keamanan (sekuriti) PT Arara Abadi di Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Ahad (28/10). Kedua pihak sudah sempat saling berhadapan di lokasi. Beruntung pihak kepolisian dari Polsek Tapung bisa menengahi, sehingga tidak terjadi bentrok lebih luas.
Masyarakat bersama beberapa datuk datang ke lokasi untuk menuntut pengembalian lahan seluas 8.500 hektare yang selama ini dikelola pihak PT Arara Abadi. Ratusan masyarakat sudah berkumpul di sekitar lokasi sejak pagi. Mereka membawa bibit sawit dan tanaman lainnya untuk ditanam di lahan yang dituntut. Tapi saat mau memasuki lahan, sekuriti perusahaan langsung menghadang. Ratusan pengamanan yang berbekal pentungan berdiri dan membentuk pagar hidup di pintu masuk masuk lokasi.
Masyarakat yang dipimpin Datuk Batin Sigaleh, Zamsami yang memegang tanah ulayat Kampar tetap berusaha masuk. Sehingga terjadi aksi saling dorong. Juga terjadi pelemparan yang salah satunya mengenai anggota Polsek Tapung. ‘’Sudah, sudah (hentikan, red),’’ teriak Brigadir M Neck Irwanto, anggota Polsek yang terkena lemparan di muka.
Kedua pihak masih saling berhadapan. Pihak perusahaan tetap tidak mengizinkan masyarakat memasuki lahan yang sudah dibersihkan perusahaan. Masyarakat juga tetap ngotot ingin masuk dan menanam bibit yang sudah dibawa dari rumah.