KOTA (RIAUPOS.CO) - Tiga pekan lalu, Satpol PP Kota Pekanbaru gencar melakukan razia di tempat-tempat maksiat yang ada di Pekanbaru, seperti tempat pijat plus-plus. Baik yang ada di tengah kota, maupun menyasar di perbatasan kota, yakni wilayah Maredan.
Giat ini mendapat dukungan dari DPRD Pekanbaru. Namun ditegaskan kembali giat seperti ini tidak hanya sekadar gertak saja, akan tetapi terus dilakukan sampai benar-benar Pekanbaru bersih dari tempat-tempat yang mendatangkan petaka.
"Kita minta kepada Satpol PP dan pihak terlibat untuk tidak memberi ruang lagi bagi tempat-tempat yang sudah dirazia, jangan kasih kendur," kata Anggota DPRD Pekanbaru Kudus Kurniawan, Ahad (19/8).
Kegiatan ini disarankan harus dilakukan secara berkala, dan disarankan juga tidak hanya tempat yang berskala kecil saja, akan tetapi skala besar.
Seperti laporan warga kepada wartawan, ada satu tempat yang selama ini tak tersentuh razia penertiban, yakni berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai. "Tempat ini secara terselubung juga ada plus nya, "kata Bambang yang mengaku pernah mendapat service plus dari tempat ini.
Dia juga heran mengapa tempat pijat di jalan Tuanku Tambusai itu tidak tersentuh, padahal kemarin Satpol PP melintasinya. "Apa karena ini partai besar, atau ada apa?" tanya Bambang
Mendapatkan pengaduan ini, Kudus pun menyarankan kepada penegak Perda agar tidak ada tebang pilih dalam melakukan penertiban. "Mau besar mau kecil jika terindikasi menjadi tempat yang tidak benar harus ditindak," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Badan Satpol PP Agus Pramono menegaskan pihaknya tidak akan tebang pilih dalam melakukan penertiban terhadap tempat pijat plus ini. Bersama tim yang sudah dibentuknya akan selalu melakukan razia.
"Bila perlu nanti saya akan tempat kan anak buah saya mangkal didepan pintu masuk tempat pijat itu," ujarnya tegas. Disebutkan Agus, memang saat ini dengan apa yang dilakukan dalam upaya penegakan aturan banyak pihak yang tidak menyenangi nya. Namun ditegaskan selagi itu melanggar aturan dirinya siap melakukan penertiban. "Saya tidak main-main," paparnya.(lin)